Mohon tunggu...
Rio Estetika
Rio Estetika Mohon Tunggu... Freelancer - Dengan menulis maka aku Ada

Freelancer, Teacher, Content Writer. Instagram @rioestetika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Artifisial

7 Oktober 2019   23:38 Diperbarui: 7 Oktober 2019   23:50 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: wineverygame.com

Pada Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2019 yang lalu, Mendikbud Muhadjir Effendy menyatakan bahwa dunia pendidikan kini telah memasuki fase baru. 

Para guru dituntut untuk mengembangkan desain pembelajaran berbasis teknologi digital dengan nuansa khazanah Indonesia. Proses pendidikan harus membawa perbaikan kehidupan dan menjawab tantangan zaman. Kehadiran Revolusi Industri 4.0 telah banyak berpengaruh pada cara hidup, bekerja dan belajar. 

Banyak peranan manusia kini digantikan oleh benda-benda smart (pintar) atau alat teknologi yang dibekali dengan rumus logaritma super canggih. Fakta bahwa kini kita memasuki belantara digital yang serba mudah, cepat, dan instan. 

Sebagai contoh, jika kita ingin membeli makanan tak perlu lagi beranjak keluar rumah, cukup bermodal smartphone dan aplikasi Go Food makanan sudah siap di depa pintu rumah kita. Kemampuan tersebut disebut dengan kecerdasan artifisial.

sumber gambar: wineverygame.com
sumber gambar: wineverygame.com
Kecerdasan artifisial juga telah merambah dunia pendidikan, tahun 2014 kita dikagumkan dengan kemunculan Ruangguru,sebuah platform pembelajaran berbasis online, proses belajar-mengajar sampai konsultasi PR yang semua itu dapat dilakukan secara digital. Ruangguru sendiri kini menjadi penyedia layanan pendidikan tebesar dengan 6 juta pengguna. 

Tak bisa dipungkiri bahwa kehadiran platform pembelajaran berbasis digital memudahkan anak didik untuk belajar dimana pun dan kapan pun. Hari ini anak didik terkadang lebih tahu dari gurunya, pengetahuan tersebar  di berbagai penjuru dan mudah diakses tanpa bantuan guru. 

Dengan demikin, seoalah anak didik memiliki guru artifisial yang mengakomodasi segala informasi pengetahuan yang mereka butuhkan. Pola pendidikan konvensional, identik dengan proses transfer informasi dari guru kepada siswa tidak lagi menjadi lebih penting. Karena semuanya telah disajikan guru artifisial dengan platform pembelajaran online.

foto pribadi
foto pribadi
Guru Artifisial, Cukupkah Memenuhi Peran Guru?

Telah menjadi pemahaman dan kesepakatan, bahwa pendidikan bukan hanya sekedar transfer information (pengetahuan) kepada anak didik. Lebih jauh lagi, pendidikan adalah proses untuk transfer of value (pewarisan nilai dan karakter). 

Benda-benda smart tidak akan mampu menghadirkan sisi kemanusiaan. Teknologi dan turunannya tidak bisa menjadi sosok teladan yang membina karakter dan akhlaq.

Begitu pula dengan platform pembelajaran online (guru artifisial) dan media digital lainnya tidak mampu memenuhi kebutuhan perasaan, menunjukkan empati, memberikan apresiasi, bersimpati dan memotivasi. Kecerdasan artifisial tidak akan mampu menggantikan manusia dalam  bidang multi-disipliner, kreatif, dan interaksi manusiawi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun