Mohon tunggu...
Hulwatun Niswah
Hulwatun Niswah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Belajarr 👩🏻‍🎓

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seberapakah Penting Peran Orangtua dalam Emosi Prososial pada Anak?

29 November 2022   21:55 Diperbarui: 29 November 2022   22:17 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perlu kita ketahui bahwa manusia itu tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, akan tetapi melalui proses yang sangat panjang sejak anak usia dini tersebut tumbuh dewasa dengan dilakukan secara terencana.

Oleh karena itu keberhasilan dalam menumbuhkan emosi sosial seseorang ditentukan pada anak usia dini , untuk itu maka diperlukan perhatian secara khusus, sebagai orang terdekatnya, maka orang tua kan uang sangat berpengaruh besar dalam membentuk perilaku prososial anak ini.

Nah untuk sebelum membahas tentang pentingkah peran orang tua itu terhadap emosi prososial anak maka untu itu kita perlu memahami dulu definisi dari emosi prososial, emosi prososial merupakan emosi yang memiliki peran pada perilaku, emosi prososial juga dapat dikatakan sebagai perilaku yang dapat memberikan manfaat untuk orang lain , seperti halnya memberikan bantuan,tolong menolong,saling berbagi dan juga menghibur orang ketika sedang bersedih.

Untuk itu dalam suatu tindakan untuk membantu dan menolong orang lain dapat di latar belakangi oleh penolong untuk melakukan pertolongan pada orang lain.

Dalam hal ini, tindakan prososial yang dilakukan oleh orang tersebut tidak mengharapkan memiliki perilaku prososial. Menurut Robert dan Strayer (1986:2) yang menjelaskan bahwasanya empati berhubungan dengan perilaku prososial seseorang, Pada dasarnya, empati adalah kemampuan seseorang untuk mengekspresikan perasaannya atau mengekspresikan pemikiran prososialnya melalui perilakunya atau tidak.

Sedangkan menurut Hurlock, empati adalah kemampuan seseorang untuk memahami perasaan dan emosi orang lain serta kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada posisi orang lain. Perilaku prososial adalah ketika orang tersebut membantu orang lain tanpa motif atau menawarkan hal-hal positif. Ini termasuk membantu satu atau yang lain, menghibur yang berduka, persahabatan, upaya penyelamatan, pengorbanan, kemurahan hati, gotong royong dan lain-lain.

Perkembangan emosional prososial dimulai ketika seorang anak masih bayi dan ditandai dengan tangisan bayi yang dipicu oleh tangisan bayi lainnya. Dalam hal ini, Anda dapat melihat bahwa ketika seorang bayi menangis karena mendengar bayi lain menangis, itu adalah semacam reaksi empati dari bayi tersebut. 

Kemudian, pada tahun pertama, bayi berada dalam empati yang berpusat pada diri sendiri. Pada titik ini, bayi mengira bahwa masalah atau kesulitan yang dia dan orang lain alami adalah sama.

Di tahun kedua, bayi mulai mengembangkan rasa percaya diri / memasuki fase dimana balita berusaha menghibur orang lain dengan caranya sendiri. Misalnya, jika seorang anak merasa temannya kesepian, ia mengajak ibunya ke rumah temannya, agar temannya tidak kesepian lagi. 

Kemudian tibalah tahap tekanan empatik sejati, yang biasanya terjadi ketika nalar anak sudah matang. Pada tahap ini, respons empati anak terhadap perasaan lain lebih berkembang dari sebelumnya, dan aktivitas prososial anak menunjukkan pemahaman akan kebutuhan orang lain. Dan perlu kita ketahui bahwa ada empati dan kasih sayang terhadap anak.

Menurut Nancy Eisenberg mengusulkan ada 5 tahapan  perkembangan perilaku prososial anak yang dapat digunakan orang tua untuk memantau perkembangan perilaku prososial anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun