Mohon tunggu...
Hugo Bryant
Hugo Bryant Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang sedang menempuh semester 6

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Gaya Kepemimpinan Mahatma Gandhi: Perpaduan Demokratis, Transformasional, dan Pelayanan

30 November 2024   14:15 Diperbarui: 30 November 2024   14:29 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahatma Gandhi merupakan salah satu tokoh besar dalam sejarah dunia yang dikenal sebagai pemimpin spiritual dan politik dalam perjuangan kemerdekaan India. Gandhi tidak hanya memperjuangkan kebebasan politik, tetapi juga mengajarkan prinsip-prinsip moral dan sosial yang mampu mengubah pola pikir masyarakat India.

Kepemimpinannya yang karismatik, penuh integritas, dan berlandaskan nilai-nilai moral membuatnya dikenang sebagai sosok pemimpin yang tidak hanya memimpin, tetapi juga melayani. Artikel ini akan membahas gaya kepemimpinan Mahatma Gandhi serta contoh nyata yang mendukung perannya sebagai pemimpin demokratis, transformasional, dan pelayan.

“Bumi ini cukup untuk tujuh generasi, namun tidak akan pernah cukup untuk tujuh orang serakah.” - Mahatma Gandhi

Tipe Kepemimpinan Mahatma Gandhi

1. Kepemimpinan Karismatik (Charismatic Leadership) 

Gandhi adalah contoh utama seorang pemimpin karismatik. Karismanya tidak berasal dari kekuasaan formal, melainkan dari integritas moral, kesederhanaan, dan konsistensi antara ucapan dan tindakannya. Gandhi menyelipkan visi misi dan filosofi hidup ke dalam tujuan-tujuan ideologisnya dengan menggunakan daya tarik pribadinya (kekuatan karismatik), sehingga Gandhi mampu menghubungkan visi kelompok dengan nilai-nilai, cita-cita dan aspirasi rakyat India yang mengakar kuat ke dalam komitmen dan identitas emosional para pengikutnya. Terdapat empat cara yang Gandhi ajarkan kepada masyarakat India guna melenyapkan pengaruh kolonialisme. Di antaranya ialah Ahimsa, Hartal, Satyagraha, dan Swadesi.

  • Ahimsa (Non-Kekerasan)

Gandhi percaya bahwa kekerasan hanya akan melahirkan lebih banyak kekerasan. 

Contoh nyata: Salt March (1930), di mana ia memimpin aksi damai melawan pajak garam yang memberatkan rakyat India. Aksi ini menginspirasi banyak orang untuk melawan ketidakadilan tanpa kekerasan.

  • Satya (Kebenaran)

Gandhi selalu menganjurkan berbicara dan hidup dengan kejujuran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun