Mohon tunggu...
Hudriyanto
Hudriyanto Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dengan menulis manusia dapat mengekalkan dirinya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Lebih Dekat, Definisi dan Makna Ideologi

30 Juli 2021   18:03 Diperbarui: 18 Agustus 2021   20:43 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Hudriyanto.

Terminologi ideologi pertama kali diperkenalkan oleh salah seorang filsuf asal Prancis, Antoine Destutt de Tracy, pada tahun 1797. Dalam persepsinya ia berkesimpulan bahwa ideologi merupakan pengejawantahan ilmu pengetahuan tentang pemikiran manusia, seperti halnya biologi dan zoologi yang merupakan hasil dari ilmu speesies yang akan mengantarkan manusia sampai pada terminal kebenaran di masa yang akan datang.

Dari perkembangan ideologi dunia, ternya banyak menuai kontradiksi baik pada level konsepsi maupun pada tataran prakteknya di lapangan. Tidak sampai disitu, ternyata diskursus tema seputar ideologi kerapkali mengalami benturan yang sangat tajam, bahkan ada sebagian yang menilai bahwa istilah ideologi bukanlah dikontantir oleh Tracy sebagaimana yang kita mengerti.

Dalam merekontruksikan pemahaman kita terhadap sebuah ideologi, maka perlu kita perjelas apa sesungguhnya yang dimaksudkan dengan ideologi, sehingga kita memiliki susut pandang yang sama. Banyak kalangan telah mendefinisikan ideologi dengan pemahaman yang keliru dan jauh dari fakta yang terkandung dalam pemahaman ideologi itu sendiri.

Misalnya, Ali Syariati mendefinisikan ideologi sebagai kesadaran dari manusia yang istimewa, yang dimaksud oleh Syariati adalah mereka (para pemikir) yang telah memberikan sumbangsih dalam bentuk kemanusaian. Mereka bukanlah ilmuan, arsitek, filsuf, teknokrat, sastrawan, ekonom, sosiolog melainkan sang ideolog. Singkatnya, para ideologilah yang menggerakkan kosmos sosial dan peradaban dunia melalui ideologi yang diyakini. Ideologi lah tandasnya, yang mampu menggerakkan seseorang intelektual (raushanfikr) dalam mengubah kondisi yang menindas dan tidak manusiawi.

Ideologi adalah istilah sinonim dari kalimat bahasa arab yakni al-mabda, maka yang dimaksudkan dengan ideologi adalah aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan sebelum dan sesudah alam kehidupan.

Memperhatikan sepintas penjelasan definisi ideologi di atas maka, kita dapat menarik garis lurus bahwa kelahiran ideologi dan perkembangannya dikarenakan dua perkara yang melatarbelakanginya.

Pertama, adalah ideologi lahir dari rahim naluri kepribadian manusia yang bertumpu pada wahyu (Islam)

Kedua, ideologi semata-mata didasarkan karena kedalaman dan kecerdasan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia.

Pertama, ideologi yang lahir dari hati nurani manusia yang disandarkan kepada wahyu (Islam) itulah ideologi yang benar atau mabda yang shohih, karena ideologi ini datang dari pencipta alam, manusia, dan kehidupan (Allah Swt), maka ideologi didasarkan kepada dalil qoth'iy (mabda qoth'iy). Adapun bentuk ideologi yang kedua, yaitu yang lahir dari akal pikiran manusia, adalah ideologi bathil. Di mana letak kebathilannya? Karena ideologi ini lahir dari akal pikiran manusia, sedangkan akal pikiran manusia itu lemah dan terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun