Mohon tunggu...
Huda Pratama
Huda Pratama Mohon Tunggu... Petani - Pejuang Petani Muda

seorang yang hanya ingin terus berjalan dan bergerak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid 19, UMKM Keripik Gosong Naik Level Melalui Media dan Komunitas

18 September 2021   23:05 Diperbarui: 18 September 2021   23:21 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bergeraknya roda ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid 19 dihadapkan pada pola adaptasi yang dinamis. Iklim usaha juga mengalami perubahan yang signifikan. UMKM Keripik Pisang Gosong yang ada di Desa Perkebunan Sei Bejangkar juga merasakan hal yang sama. 

Selama pandemi Covid 19, banyak UMKM yang mengeluhkan menurunnya penjualan. Umumnya UMKM hanya berfokus pada bagaimana membuat produk yang enak, akan tetapi lupa pada bagaimana membentuk pasar yang berkembang. UMKM Keripik Pisang Gosong pada dasarnya memiliki beberapa pelanggan mitra penjualan, akan tetapi belum ada upaya dalam memperluas prosfek penjualannya. Ketika pandemi tidak kunjung tuntas, pengaruhnya adalah pendapatan masyarakat menurun, sehingga bila hanya mengandalkan pada wilayah tetap, maka resiko penurunan penjualan semakin besar.

Berkembangnya pengetahuan dan teknologi saat ini, pandemi Covid 19 berbanding lurus dengan pesatnya peran internet sebagai media komunikasi antar personal dan juga kelompok. Sebelumnya internet hanya digunakan sebagai tempat eksplorasi data dan informasi.  Tetapi saat ini, segala hal sudah dihubungkan dengan online yang prinsip dasarnya adalah peran internet. Mau tidak mau UMKM harus juga beradaptasi secara berkala dengan media internet. 

Tidak ada salahnya dalam memasarkan secara offline, namun terdapat resiko keterbatasan jarak dan ketidakefektifan dalam mengendalikan waktu. Maka, penulis dalam program KKN Back To Village III Universitas Jember berfokusBergeraknya roda ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid 19 dihadapkan pada pola adaptasi yang dinamis. Iklim usaha juga mengalami perubahan yang signifikan. UMKM Keripik Pisang Gosong yang ada di Desa Perkebunan Sei Bejangkar juga merasakan hal yang sama. Selama pandemi Covid 19, banyak UMKM yang mengeluhkan menurunnya penjualan. 

Umumnya UMKM hanya berfokus pada bagaimana membuat produk yang enak, akan tetapi lupa pada bagaimana membentuk pasar yang berkembang. UMKM Keripik Pisang Gosong pada dasarnya memiliki beberapa pelanggan mitra penjualan, akan tetapi belum ada upaya dalam memperluas prosfek penjualannya. Ketika pandemi tidak kunjung tuntas, pengaruhnya adalah pendapatan masyarakat menurun, sehingga bila hanya mengandalkan pada wilayah tetap, maka resiko penurunan penjualan semakin besar. 

Berkembangnya pengetahuan dan teknologi saat ini, pandemi Covid 19 berbanding lurus dengan pesatnya peran internet sebagai media komunikasi antar personal dan juga kelompok. Sebelumnya internet hanya digunakan sebagai tempat eksplorasi data dan informasi.  Tetapi saat ini, segala hal sudah dihubungkan dengan online yang prinsip dasarnya adalah peran internet. Mau tidak mau UMKM harus juga beradaptasi secara berkala dengan media internet.

Tidak ada salahnya dalam memasarkan secara offline, namun terdapat resiko keterbatasan jarak dan ketidakefektifan dalam mengendalikan waktu. Maka, penulis dalam program KKN Back To Village III Universitas Jember berfokus pada program peningkatan daya saing UMKM terhadap penjualan.


Untuk meningkatkan daya saing penjualan UMKM Keripik Pisang Gosong di Desa Perkebunan Sei Bejangkar dilakukan penulis dengan "Strategi Media dan Komunitas".  Tahapan awal dari program tersebut adalah dilakukannya workshop kepada seluruh UMKM Keripik Pisang Gosong. Pada pertemuan workshop tersebut UMKM diberikan pemahaman mengenai mengapa aktivitas usaha harus terhubung dengan media. Tidak hanya sebatas itu, UMKM juga diberi pemahaman mengenai product life cycle dan pentingnya mempertahankan kekuatan produsen untuk menguatkan informasi pasar.

UMKM juga dikenalkan beragam media yang dapat membantu penjualan dimulai dari facebook, instagram, dan juga Google My Business. Tetapi, penulis memfokuskan untuk menjabarkan logaritma penjualan melalui facebook dengan menggunakan strategi komunitas. Apabila memperhatikan kinerja media facebook, UMKM dapat berkembang lebih luas dengan fasilitas komunitas kuliner baik ditingkat lokal dan juga nasional.

Pelaksanaan workshop dilaksanakan di Aula Kantor Desa Perkebunan Sei Bejangkar. Pemilihan aula kantor desa yaitu lokasi tersebut merupakan sentral pertemuan masyarakat antar dusun. Peserta yang menghadiri program workshop adalah seluruh produsen Keripik Pisang Gosong yang tergabung kedalam Kelompok Usaha Bersama (KUB). Selain itu seluruh perangkat desa seperti kepala desa, sekretaris desa, koordinator urusan umum, seluruh kepala dusun, dan juga masyarakat umum juga turut hadir. UMKM Keripik Pisang Gosong disiapkan dalam proses menuju guna menghindari ketimpahan informasi sumber di benak konsumen.

Program peningkatan tidak hanya dibataskan pada pelaksanaan workshop, akan tetapi juga diwujudkan pada pendampingan program UMKM. Tujuannya agar UMKM yang mengikuti pembinaan dalam workshop dapat melakukan secara mandiri dan bertahap sebagai solusi stimulus penjualan. Dengan adanya bantuan dari penulis, UMKM melakukan praktek pembuatan media penjualan seperti facebook, melakukan panduan pemetaan komunitas kuliner, memberi arahan bagaimana cara bergabung dengan komunitas, merancang copywriting dan melakukan identifikasi mengenai penjadwalan posting. Pada tahapan akhir,pada program peningkatan daya saing UMKM terhadap penjualan.

Untuk meningkatkan daya saing penjualan UMKM Keripik Pisang Gosong di Desa Perkebunan Sei Bejangkar dilakukan penulis dengan "Strategi Media dan Komunitas".  Tahapan awal dari program tersebut adalah dilakukannya workshop kepada seluruh UMKM Keripik Pisang Gosong. Pada pertemuan workshop tersebut UMKM diberikan pemahaman mengenai mengapa aktivitas usaha harus terhubung dengan media. Tidak hanya sebatas itu, UMKM juga diberi pemahaman mengenai product life cycle dan pentingnya mempertahankan kekuatan produsen untuk menguatkan informasi pasar. UMKM juga dikenalkan beragam media yang dapat membantu penjualan dimulai dari facebook, instagram, dan juga Google My Business. Tetapi, penulis memfokuskan untuk menjabarkan logaritma penjualan melalui facebook dengan menggunakan strategi komunitas. Apabila memperhatikan kinerja media facebook, UMKM dapat berkembang lebih luas dengan fasilitas komunitas kuliner baik ditingkat lokal dan juga nasional. 

Pelaksanaan workshop dilaksanakan di Aula Kantor Desa Perkebunan Sei Bejangkar. Pemilihan aula kantor desa yaitu lokasi tersebut merupakan sentral pertemuan masyarakat antar dusun. Peserta yang menghadiri program workshop adalah seluruh produsen Keripik Pisang Gosong yang tergabung kedalam Kelompok Usaha Bersama (KUB). Selain itu seluruh perangkat desa seperti kepala desa, sekretaris desa, koordinator urusan umum, seluruh kepala dusun, dan juga masyarakat umum juga turut hadir. UMKM Keripik Pisang Gosong disiapkan dalam proses menuju guna menghindari ketimpahan informasi sumber di benak konsumen. 

Program peningkatan tidak hanya dibataskan pada pelaksanaan workshop, akan tetapi juga diwujudkan pada pendampingan program UMKM. Tujuannya agar UMKM yang mengikuti pembinaan dalam workshop dapat melakukan secara mandiri dan bertahap sebagai solusi stimulus penjualan. Dengan adanya bantuan dari penulis, UMKM melakukan praktek pembuatan media penjualan seperti facebook, melakukan panduan pemetaan komunitas kuliner, memberi arahan bagaimana cara bergabung dengan komunitas, merancang copywriting dan melakukan identifikasi mengenai penjadwalan posting. Pada tahapan akhir, UMKM diberi pelatihan dan pemahaman mengenai bagaimana cara mengendalikan permasalahan yang ada dalam iklim penjualan dan memetakan solusi yang bersifat perlindungan pada usaha Keripik Pisang Gosong.

Program yang dilakukan merupakan sebuah integrasi perluasan jaringan pasar yang akan ditargetkan. UMKM Keripik Pisang Gosong memiliki potensi untuk berkembang. Ditengah keterbatasan yang hadir pasca adanya Covid 19, beragam strategi perlu disiapkan agar tidak tergerus dengan pergerakan ekonomi pasar. Ditambah lagi selama pandemi Covid 19, pertumbuhan usaha baru cukup meningkat dikarenakan peluang kerja yang terbatas. Harapannya dengan adanya integrasi program yang dirancang oleh penulis, UMKM Keripik Pisang Gosong mampi merubah logika penjualan yang hanya menunggu dari pelanggan tetap saja menjadi bergerak maju dengan perluasan prosfek.

Seperti halnya yang disampaikan oleh ketua KUB Keripik Pisang Gosong Ibu Tumiati :
"saya berharap Keripik Pisang Gosong ini dapat dikenal luas sampai ke pulau jawa, karena semakin lama akan semakin banyak yang membuat keripik gosong di daerah kita".
UMKM Keripik Pisang menjadi lebih mandiri dan terbuka dalam merangkai jalur pasar yang terus berkembang. Adanya pelatihan dan pendampingan dirasakan sasaran sebagai pembaharuan berjangka. (Huda Pratama / Kelompok 10 / Desa Perkebunan Sei Bejangkar / Dr.Nita Kuswardhani, S.T.P., M.Eng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun