Oleh: Nurul Huda, S.E., M.M
E-mail : nurul.huda.macintosh@gmail.com
Iklim organisasi sebagai suatu sistem sosial dipengaruhi oleh lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal meliputi disain pekerjan, aplikasi teknologi, kultur organisasi dan praktek-praktek manajerial serta karakteristik anggota. Paduan lingkungan eksternal dan internal akan mempengaruhi aktivitas, norma, sikap dan pelaksanaan peran yang pada akhirnya akan mempengaruhi komitmen organisasi, produktivitas dan pertumbuhan organisasi (Sujak, 1990).
Pengukuran iklim organisasi menurut para ahli dapat dijabarkan dalam beberapa dimensi. Terdapat perbedaan dimensi iklim organisasi menurut seorang ahli dengan ahli yang lain. Dimensi iklim organisasi adalah unsur, faktor, sifat, atau karakteristik variabel iklim organisasi. Dimensi iklim organisasi terdiri dari beragam jenis dan berbeda pada setiap organisasi. Selanjutnya Rob Altman (2000) dalam Wirawan (2007) Â mengemukakan dimensi iklim organisasi meliputi indikator :
- Keadaan lingkungan fisik tempat kerja dengan item : tempat kerja, peralatan yang digunakan oleh karyawan.
- Keadaan lingkungan sosial dengan item : kebersamaan, kerjasama dalam melaksanakan tugas, saling mempercayai, penghargaan terhadap kreatifitas dan inovasi karyawan.
- Pelaksanaan sistem kerja dengan item : standar kerja, struktur organisasi, delegasi, pengembangan karir, prosedur kerja dan beban kerja.
Namun secara garis besar terdapat persamaan dimensi iklim organisasi tersebut, Gibson (1997) mengemukakan dimensi iklim organisasi meliputi :
- Esprit, merupakan dimensi moral pegawai bahwa kebutuhan sosial terpenuhi dan pada saat yang sama pegawai tersebut dapat menikmati perasaan akan prestasi kerja.
- Consideration, merupakan dimensi suportif, pegawai mempersepsikan atasan memperlakukannya secara manusiawi.
- Production, pegawai mempersepsikan manajer dengan teliti mengawasi aktivitas kerjanya.
- Aloofness, merupakan dimensi emosional antara atasan dengan bawahan. Pegawai mempersepsikan prilaku atasan secara informal/impersonal.
- Disengagement, merupakan persepsi pegawai mengenai aktifitas dalam menyelesaikan tugas.
- Hindrance, merupakan persepsi pegawai mengenai beban tugas pekerjaan yang bertumpuk.
- Intimacy, merupakan hangatnya hubungan sosial yang pernah ditemukan dalam keseluruhan organisasi.
- Thrust, manajemen memotivasi pegawai melalui prilaku yang berorentasi pada tugas.
Selanjutnya Litwin dan Stringer dalam Davis (1997) mengatakan iklim organisasi dipengaruhi oleh hampir semua hal yang terjadi di dalam organisasi diantaranya struktur organisasi, tanggung jawab, dukungan dari teman kerja dalam menyelesaikan pekerjaan dan konflik yang berpengaruh pada kinerja pegawai. Demikian artikel singkat ini, semoga memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin...
DAFTAR PUSTAKA
Altman, Rob. (2000). Understanding Organizational Climate :  Start  Minimizing Your Wokrkforce Problem. Water Engerneering & Management 147 (6) : 31-32.
As'ad  M. (1998). Psikologi Industri. Liberty. Yogyakarta.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi IV. Jakarta : Rineka Cipta.