Mohon tunggu...
Nurul Huda
Nurul Huda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Dosen STAIM Tarate Sumenep
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Dosen Prodi Ekonomi Syariah di STAIM Tarate Sumenep dan Aktif di beberapa organisasi. Profesi Moto : Berbagi Illmu Pengetahuan (Belajar, Berilmu, Beramal & Beribadah). Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Budaya Organisasi

8 Juli 2020   14:38 Diperbarui: 8 Juli 2020   14:34 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nurul Huda | Sumber Foto : Dokpri

Kata budaya (culture) sebagai suatu konsep, berakar dari kajian atau disiplin ilmu antropologi. Kilmann, Saxton & Serpa (dalam Retnosari 2001 : 20) mengartikan sebagai falsafah, ideologi nilai-nilai, anggapan keyakinan, harapan sikap dan norma yang dimiliki bersama dan mengikat suatu masyarakat. Konsep budaya kini sebagai suatu dimensi utama dalam memahami perilaku organisasi sekaligus telah mendapat tempat dalam perkembangan ilmu perilaku organisasi, dan menjadi bagian bahasan yang penting (Nimran 1997).

Untuk memahami suatu budaya dan untuk lebih memastikan secara lengkap nilai-nilai dan perilaku nyata dari suatu kelompok, perlu diketahui asumsi yang mendasarinya, yang menentukan bagaimana para anggota kelompok berpersepsi, berpikir dan merasakan. Asumsi tersebut merupakan reaksi yang dipelajari semula sebagai nilai-nilai yang didukung (espoussed value), tetapi ketika nilai menyebabkan perilaku dan ketika perilaku tersebut mulai memecahkan masalah, maka nilai itu ditransformasikan menjadi asumsi dasar tentang bagaimana sesuatu itu sesungguhnya (Schein 1991).

Definisi formal yang diterima sebagai suatu definisi klasik tentang budaya organisasi menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan pola asumsi-asumsi dasar dan bentukan, temuan atau pengembangan oleh suatu kelompok orang yang telah bekerja cukup baik untuk mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal maupun internal, sehingga dianggap perlu diajarkan pula kepada para anggota baru sebagai cara yang benar dalam memandang, berfikir dan merasa tentang masalah-masalah yang dihadapi (Schein 1991).

Nimran (1997 : 135) mengatakan bahwa :

Dalam hidupnya, manusia dipengaruhi oleh budaya dimana ia berada, seperti nilai-nilai, keyakinan dan perilaku sosial/masyarakat, yang kemudian menghasilkan budaya sosial atau budaya masyarakat. Hal yang sama juga akan terjadi bagi anggota organisasi dengan segala nilai keyakinan dan perilakunya dalam organisasi, yang kemudian menciptakan budaya organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa budaya organisasi pada dasarnya mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi, termasuk mereka yang ada di dalam hierarki organisasi, sehingga budaya organisasi tersebut sangat penting perannya dalam mendukung terciptanya suatu organisasi yang efektif. Lebih spesifik lagi, budaya organisasi dapat berperan dalam menciptakan jati diri, mengembangkan keikatan pribadi dengan organisasi sekaligus menyajikan pedoman perilaku kerja.

Budaya organisasi akan mencerminkan sifat-sifat atau ciri-ciri yang dirasa terdapat dalam lingkungan kerja dan timbul karena kegiatan organisasi, yang dilakukan secara sadar atau tidak, dan dianggap mempengaruhi perilaku, sehingga budaya yang ada pada perusahaan dapat dipandang sebagai kepribadian organisasi (Steers 1995). Ciri-ciri tersebut bisa berupa peraturan kebijaksanaan, sistem pemberian hadiah, dan misi organisasi (Sujak 1990). Adanya kondisi yang demikian, maka organisasi akan cenderung untuk menarik dan akan mempertahankan orang-orang yang sesuai dengan budaya organisasinya, agar dalam tingkat tertentu polanya dapat langgeng. Demikian pula sebaliknya, orang-orang yang ada didalam organisasi akan cenderung untuk memilih budaya organisasi yang disukai.

Banyak pengertian budaya organisasi yang disampaikan para ahli organisasi, dan masing-masing memiliki penekanan yang berbeda akan tetapi maknanya sama.

Budaya organisasi merupakan suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, dipahami, atau dikembangkan oleh suatu kelompok untuk menyelesaikan masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal yang difungsikan dengan baik untuk mempertimbangkan manfaat, dan oleh karena itu harus disampaikan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk bersikap, berpikir dan merasakan dalam hubungannya dengan permasalahan tersebut (Luthans 1998).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun