Mohon tunggu...
hubsehat
hubsehat Mohon Tunggu... Konsultan - Achieving Stronger Healthier Community
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Empower patients and doctors with connected personal electronic medical records ACCESSIBLE ANYTIME ANYWHERE

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berobat ke Malaysia dan Singapura Masih Menjadi Pilihan WNI

21 Agustus 2019   18:37 Diperbarui: 21 Agustus 2019   18:49 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berobat ke Singapura-Malaysia masih menjadi favourit warga negara indonesia (WNI) mulai dari kalangan umum, artis sampai kalangan pejabat dan mantan pejabat. 

Seperti mantan ibu negara indonesia, Ani Yudhoyono, yang diberitakan mengidap kanker darah dan harus menjalani pengobatan intensif di National University Hospital Singapura February 2019 dan juga Dai Ustaz Muhammad Arifin Ilham yang diterbangkan ke Penang untuk menjalani perawatan januari 2019 lalu.

Banyak warga negara Indonesia (WNI) yang berobat ke singapura-malaysia  pada umumnya mencari second opinion dimana mereka berurusan dengan penyakit kronis dan serius. 

Mereka tidak puas dan mendapat jawaban serta diagnosis yang kurang jelas, kurang meyakinkan, kurang bisa di pertanggung jawabkan, dan kurang bisa memuaskan rasa ingin tahu pasien dan keluarga salah satu factor utama bagi para wni untuk berobat keluar negeri.

Selain faktor tersebut medical tourism atau wisata medis yang di tawarkan rumah sakit ke dua negara tersebut cukup banyak diminati masyarakat Indonesia. 

Ada beberapa rumah sakit yang menyediakan medical tourism package dimana pasien dan keluarganya bisa berobat dengan fasilitas penjemputan, penginapan bahkan jalan-jalan dan berbelanja sampai pasien selesai berobat dan pulang lagi ke Indonesia.

Panduan Penting saat Ingin Berobat ke Singapura-Malaysia 

Banyak yang harus di pertimbangkan dahulu sebelum berobat ke luar negeri kalau hanya untuk mendapatkan second opinion karena hal tersebut akan bisa memakan banyak waktu dan biaya.

Belum lagi akses informasi yang kredibel dan bisa di percaya masih sangat minim, dominan para pasien yang mencari opini kedua untuk keluar negeri masih dari pengalaman pribadi, keluarga, kerabat dekat ataupun informasi online melalui situs pencari seperti "Google".

Perkembangan digital seperti aplikasi sampai dengan saat ini sangat diperlukan oleh para masyarakat dan pasien khususnya yang mengidap dan punya penyakit kronis, ketersediaan alat dan informasi digital sangat membantu pasien untuk mendapatkan informasi kesehatan mereka secara tepat dan akurat dan bagi beberapa pasien yang memerlukan perawatan seumur hidup atau berkesinambungan, aplikasi kesehatan hubsehat bisa menjadi salah satu solusi bagi mereka yang ingin berobat ke luar negeri.

+hubsehat menghadirkan layanan kesehatan tanpa batas, Selain mempermudah pasien untuk memonitor perkembangan kesehatan sebagai rekam medis electronik pribadi, kehadiran feature Second Opinion dalam aplikasi +hubsehat ini dimaksudkan untuk pasien mendapatkan informasi bahkan konsultasi secara langsung dengan pihak rumah sakit spesialis yang di inginkan secara FREE.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun