Makanya saya bisa merasakan cerita teman saya. Bahwa bisa saja dia kembali bukan karena omongan orang yang bilang anak-anaknya pada durhaka. Namun, anak tetap sayang dan cinta orang tua mereka.
Ladang amal bukan hanya soal ucapan manis saja. Bedanya merawat lansia sakit dengan balita adalah kita akan sulit dalam komunikasi. Kalau balita menangis karena ingin buang air besar kita bisa saja mengganti pampersnya, tapi kalau lansia biasanya mereka akan meronta-ronta.
Saya juga merasakan ketika harus merawat nenek saya seorang lansia yang tulangnya patah. Bagaimana semasa hidupnya saya pun harus melerai sampai teriak-teriakan karena dia sulit dikasih tahu. Dia tidak bisa dibiarkan tidur terus menerus karena bisa saja luka di dalam.
Kita akan merasakan capek letih mental serta fisik. Belum lagi kalau harus dibarengi dengan tuntutan pekerjaan kantor, maka pikiran kita pun jadi bercabang.
Saya sependapat memang walau punya banyak anak, belum tentu bisa mengurus satu orang tua. Namun, bukan berarti anaknya durhaka. Bisa jadi karena situasi.
Intinya bagi kalian orang luar yang bukan keluarga, tentunya akan lebih mudah menghakimi orang atau memberikan label mereka anak durhaka ketika anaknya menitipkan orang tua di Panti Jompo. Padahal kalian tidak tinggal dengan orang tersebut, kita tidak tahu permasalahan secara menyeluruh sehingga lebih baik tidak ikut campur dalam keruhnya air.
Doa saya semoga kalian yang sedang menjaga dan merawat orang tua bisa lebih diberi kesabaran dan diberikan jalan keluar terbaik.