Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menebak-nebak Kenapa Kondom Selalu Diletakkan Dekat Kasir Minimarket

6 Oktober 2021   09:48 Diperbarui: 6 Oktober 2021   10:04 66306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondom (sumber : pribadi)

Kemarin saya hendak bayar minuman di minimarket. Sambil menunggu antrian pembeli lainnya, mata saya tertuju pada rak arklirik putih berisi kumpulan jenis kondom yang selalu saya jumpai di dekat kasir.

Ada rasa ingin mengambil barang itu, namun seperti diurungkan niatnya karena ada rasa malu. Padahal ingin mengetahui deskripsi dari penjelasan di kotak kondom.

Tidak semua orang pria yang tahu fitur kondom ketika mereka beli, makanya tak jarang pria mengeluh kenapa ukuran kondomnya sempit, tidak bisa menutupi seluruh penisnya. Dan sebaliknya, merasa kondomnya kebesaran karena memiliki penis yang tidak maksimal.

Kali ini saya bukan mau membahas mengenai ukuran kondom. Melainkan saya merasa tentu ada alasan rak kondom di letakkan dekat kasir minimarket. Seperti kenapa Kinder Joy yang harganya seperti kondom ini pun dipajang di depan kasir karena targetnya adalah anak-anak.

Saya ingat dalam ilmu Visual Merchandise peletakan barang-barang tersebut bukan tanpa makna. Layaknya kondom yang seperti kita ketahui adalah tabu membicarakan seks di Indonesia. Ada rasa malu-malu yang dirasakan oleh sebagian orang.

1. Kondom Bukan Barang Sembarangan

Peletakan di meja kasir bisa jadi memberikan penanda kalau kondom adalah bukan barang sembarangan yang bisa diambil bebas. Saya membayangkan kalau kondom diletakkan bersamaan dengan obat-obatan atau perlengkapan mandi, bisa jadi lebih mudah dijangkau oleh anak kecil.

Peletakkan di dekat kasir bisa jadi meminimalkan orang mengambil sembarangan. Atau ketika ada orang hendak membeli yang bukan cukup umur akan pikir-pikir kembali ketika hendak beli. Walau kadang kita masih jumpai oknum kasir suka senyum-senyum ketika ada orang yang membeli kondom.

2. Agar Orangtua Dapat Memberikan Pemahaman Sex Education

Saya coba tanya ke teman yang kebetulan sudah memiliki anak ketika anaknya bertanya apa itu kondom saat di minimarket. Teman saya menjadi berpikir kritis untuk memberikan pemahaman tentang reproduksi sejak dini.

Sehingga, ketika bilang ke anak, kondom itu bukanlah permen atau balon untuk ditiup. Seorang psikolog dari Rumah Dandelion, pernah mengatakan kalau anak-anak usia sekolah, khususnya masih duduk di kelas 3, pendidikan seks yang perlu ditanamkan orangtua masih seputar biologis. Menjelaskan area mana yang boleh disentuh dan tidak.

Ketika anak sudah masuk kelas 6 baru dijelaskan mengenai pubertas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun