Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Starbucks Tempat yang Nyaman untuk Bekerja?

23 Juli 2021   13:41 Diperbarui: 23 Juli 2021   13:47 7141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Starbucks (sumber : deddyhuang.com)

Di kota-kota besar seperti Jakarta, kita bisa melihat deretan orang-orang metropolitan duduk dengan laptop atau tablet di depan mereka. Tak perlu area meja yang luas, mereka hanya butuh tempat duduk, dan juga ada colokan listrik di dekat mereka.

Mereka akan memilih tempat kerja yang sesuai dengan preferensi mereka. Misalnya kedai kopi dengan suasana yang tenang atau mendukung. Salah satunya adalah Starbucks.

Sebagai orang yang dalam sebulan sekali akan datang ke Starbucks jika pas ada uang, saya bisa menemukan jawabannya sendiri.

Di Palembang, saya kesulitan menemukan coffeeshop dengan suasana yang mendukung sambil kerja atau meeting. Sebagai gambaran, Palembang masih cukup ketinggalan untuk urusan kuliner dan tempat makan fancy yang memiliki rasa.

Hadirnya Starbucks sendiri memberi warna bagi pekerja digital seperti saya yang bisa bekerja mobile dari mana saja, selain di rumah.

Brand Starbucks dikenal sebagai kedai kopi, namun bagi saya brand ini bukan hanya menjual kopi. Teman saya yang bekerja sebagai barista Starbucks menjelaskan kalau Starbucks ingin dikenal sebagai rumah ketiga setelah rumah atau tempat tinggal dan tempat belajar dan bekerja bagi pelanggan mereka.

Sehingga yang dijual oleh Starbucks adalah pelayanan yang baik dari para barista.

Membuat tempat ngopi menjadi rumah ketiga (sumber : deddyhuang.com)
Membuat tempat ngopi menjadi rumah ketiga (sumber : deddyhuang.com)

Bahkan, beberapa barista Starbucks bisa saling mengenal dengan pelanggan layaknya teman. Mereka biasanya sudah tahu dengan jenis minuman yang dipesan atau sekadar menyapa nama pelanggan. Sisi kedekatan emosional ini yang bisa kamu jumpain di outlet Starbuck manapun dibandingkan dengan pelayanan di cafe lainnya.

Kayak kemarin waktu saya lagi nongkrong, saya bisa melihat antara Barista yang sedang istirahat bisa saling bercanda dengan pelanggan. Kadang saya jadi berkenalan dengan sesama pelanggan, mulai dari alasan pinjam kabel charger, atau minta tolong tungguin sebentar barang-barang saya karena saya ingin ke toilet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun