Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyusuri Bhumi Sambhara Budhara, Ajarkan Pengalaman Musikal Lewat Relief Karmawibhangga

14 Mei 2021   23:51 Diperbarui: 15 Mei 2021   00:52 7036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunrise di Borobudur (sumber : www.deddyhuang.com)

Hingga alasan penutupan rangkaian relief Karmawibhangga masih dijadikan misteri. Menyisakan pertanyaan mengapa ada simbol alat musik pada relief Karmawibhangga notabene bercerita hukum karma?

Faktanya musik termasuk aktivitas kesenian, baik kesenian musik maupun tari masuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa kuno sejak lama.

Rekonstruksi Alat Musik Dari Relief Candi

Relief yang terdapat pada panel candi. (sumber : www.deddyhuang.com)
Relief yang terdapat pada panel candi. (sumber : www.deddyhuang.com)
Setidaknya ada 10 panel relief Karmawibhangga menggambarkan penggunaan 4 jenis alat musik, yaitu jenis idiophone (kentongan dan kerincingan), membranophone (gendang, kentingan), chordophone (alat musik dawai/senar petik dan gesek), dan jenis alat musik aerophone (alat musik tiup).

Dari hasil gambar, terlihat dengan jelas alat musik yang digunakan bermacam-macam. Ada yang berdawai dan dipetik dengan jari. Ada 2 gambar alat musik tiup yang memiliki bentuk sangat khas. Selain ada juga alat musik semacam suling.

Oleh karena keagungan Borobudur ini muncul ide perekonstruksian alat musik yang ada pada relief Karmawibhangga. Meskipun berada pada masa kemajuan pesat teknologi, pada kenyataannya banyak seniman yang tergugah untuk mengangkat seni ini seperti Dewa Budjana dan kawan-kawan.

Upaya perekonstruksian diwujudkan melalui kajian penandaan visual pada relief Karmawibhangga, menciptakan lagu, dan diakhiri dengan sebuah pementasan.

Sesi "Sound of Borobudur" yang membuat Borobudur mengeluarkan "bunyi tersembunyi". Dilahirkan pada perpaduan alat musik yang dibuat berdasarkan di relief Karmawibhanga.

Sebagai alat musik yang konon riil ada, berdasarkan bentuk dan cara memainkannya. Awalnya baru 3 alat musik yang berhasil diciptakan, tanpa tahu jenis alat musik seperti apa yang digunakan oleh nenek moyang dulu. Sekarang mereka berhasil merekonstruksi sebanyak 18 instrumen dawai dari kayu, 5 instrumen dari gerabah, dan satu buah instrumen idiophone yang terbuat dari besi.

Borobudur Memanggil

Perspektif lain melihat Candi Borobudur. (sumber : www.deddyhuang.com)
Perspektif lain melihat Candi Borobudur. (sumber : www.deddyhuang.com)
Tokoh Ali Gardy Rukmana, seniman muda dari kota Situbondo, mendapatkan kepercayaan dan amanah dari tim Jaringan Kampung Nusantara. Dia mewujudkan kembali secara fisik tiga buah alat musik dawai replika, yang bentuknya terpahat di relief Karmawibhangga nomor 102, 125, dan 151.

Alat musik diciptakan secara imajinasi setelah melihat relief Borobudur. Dawai dibuat dengan bahan dasar kayu jati yang berusia minimum 80 tahun. Perwujudan kekhasan kayu jati sebagai kayu asli Indonesia dengan ukiran teratai pada kepala Gasola dan Gasona. Teratai dianggap sebagai altar suci untuk mendengar suara batin atau nurani.

Hati Bergetar oleh Padma Swargantara

We are the sound of Shambara, vibes from Nusantara. We're the flowers of Shambara, Padma Swargantara. Metta Chakra Soumna Patta. Metta Chattra Soumna Parya. Metta Dhamma Soumna Dayya. Metta Charya Soumna Ghra. ~Lirik Padma Swargantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun