Mohon tunggu...
urwatul wusqo
urwatul wusqo Mohon Tunggu... Lainnya - astagfirullah

Alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meraup Pahala dan Dosa di Media Sosial

1 Desember 2020   19:43 Diperbarui: 6 Desember 2020   09:36 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MERAUP PAHALA DAN DOSA DI MEDIA SOSIAL

keberadaan media sosial (medsos) menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.Hal ini tentu tidaklah mengherankan,karena media sosial merupakan sarana paling efektif untuk menjalin hubungan yang baik dan hangat bersama orang- orang di berbagai daerah bahkan di belahan dunia ini.

Melalui medsos ,kita dapat menjalin ikatan tali silaturahmi dengan keluarga atau anak saudara yang berada di tempat yang sangat jauh,kita juga bisa di pertemukan kembali dengan sahabat atau teman lama setelah sekian lama terpisah tanpa kabar .Melalui media sosial kita juga dapat mengembangkan jaringan usaha atau bisnis hingga luar negeri atau berbagai pelosok.

Dari sekian banyak hal positif yang sangat beragam tersebut ,yang paling menarik adalah menjadikan media sosial sebagai sarana menebar kebaikan.kebaikan di sini bisa berupa rangkaian kata kata yang dapat menjadi inspirasi bagi orang lain atau dengan kata lain kita berusaha menggerakan kesadaran sesama agar selalu berbuat kebaikan lewat kata kata yang rutin kita update di media sosial setiap harinya.Media sosial saat ini juga memiliki daya untuk melipat gandakan pahala ,nyaris tanpa biaya dan lebih mudah .tinggal berbagi inspirasi kebaikan melalui Facebook , Twitter,atau jejaring sosial lain, semakin tersebar , semakin berganda pula pahala kita.

Mungkin tidak disangka ,satu share dan faidah ternyata bisa memberikan hidayah kepada seseorang walau hanya sekedar menekan" share "Tentunya dengan niat yang ikhlas.Tidak mesti jadi ustadz ,hanya menunjukkan dan mengajak ke jalan Allah ,insya Allah kita akan mendapatkan pahala.Tentunya dengan memohon pertolongan kepada Allah dan berhias dengan keikhlasan.Walaupun kita telah pergi biarlah pahala terus mengiringi dari orang-orang yang membaca dan mengamalkan ilmu yang kita share.jangan sampai ,apabila kita sudah meninggal dunia dosa kita masih mengalir tak terhenti dari hal hal yang tercela yang kita share selama hidup di dunia.

Tak ada kesalahan sekecil apapun yang Allah akan luput menghitungnya.Terlebih jika mereka yang terfitnah tidak bersedia memaafkan ,maka ini menyedot amal sang pemfitnah ,jika dulu gosip cuma di dengar satu dan dua orang ,di era media sosial kabar menyebar seperti multilevel ,mencapai ribuan bahkan jutaan orang.Kita dapat menularkan energi positif pada orang lain melalui kata kata yang kita tulis di medsos.begitu juga sebaliknya , apabila apa yang kita tulis di media sosial memberikan dampak buruk bagi orang lain, maka kita akan terkena balasannya.

Sebagaimana Rasulluh bersabda dalam sebuah hadist yang artinya : "Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia akan mendapat dosa seperti orang yang mengikutinya dengan tidak mengurangi sedikit pun dosa dosa mereka".(HR Muslim ).

Dalam situasi lain ,sebaliknya jika Informasi postingan tersebut berupa foto atau video yang sedang sholat atau bersedekah tujuannya untuk berdakwah , mengajak pada kebaikan,membangkitkan spirit kebaikan.Bisa saja alasannya untuk syi'ar dan mengajak pada kebaikan.Sebagaimana Rasullah bersabda :

Barang siapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yg mengerjakan nya .(HR Muslim no 1893).

Hadist ini mencangkup orang yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain dengan perbuatannya meskipun tidak dengan lisannya seperti org yang menyebarkan buku buku bermanfaat .Amal yang bisa di rasakan oleh orang lain lebih besar manfaatnya di bandingkan amal yang manfaatnya terbatas untuk diri sendiri.

Masalah apakah niat seseorang mengunggah foto shalat dan sedekah itu untuk pamer atau tidak ,memang sukar di ketahui secara pasti.Akan tetapi dalam masalah ibadah sebaiknya tidak di posting untuk mehindari pamer atau riya' dalam beribadah.Sedangkan pamer atau riya' itu sendiri merupakan amalan yang bisa menghilangkan pahala sebuah ibadah.Maka jika di era modern ini ,dengan kemudahan tekhnologi ,dengan media sosial banyak orang beribadah lalu pamer dengan tujuannya agar di agungkan orang,atau agar di anggap hebat dan pintar ,maka sesungguhnya pahalanya akan hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun