Mohon tunggu...
wawan ridwan
wawan ridwan Mohon Tunggu... Dosen - Building Spiritual Moderate Islamic value

hiduplah dengan pengetahuan dan kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bantuan Sosial Tunai (BST), di Masa Pandemi

15 Januari 2021   08:52 Diperbarui: 15 Januari 2021   08:57 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Upaya pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi covid-19 terus mencoba bersinergi baik dalam penanggulangan penyebarannya dengan menerapkan PSBB yang dilakukan sejak bulan april ketika kasus pertama kali ditemukan di depok, diawal penerapan PSBB pada bulan april sampai dengan menjelang liburan idul fitri penyeberan kasus relatif terkendali menurut standar WHO. dalam pelaksanaan awal PSBB pemerintah menerapkan bantuan sosial (bansos) sembako baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sebagai dampak dari pembatasan sosial sehingga banyak warga tidak bisa beraktivitas secara normal. Bansos sembako ini sangat membantu terutama bagi kelas menengah bawah yang terdampak langsung dari kebijakan PSBB ini, penulis turutserta dalam pendistrbusian langsung kepada warga yang terdampak,  mereka sangat terbantu dengan program bansos sembako ini. Program bansos ini berjalan hampir 7 bulan bahkan di DKI bansos sudah tahap yang ke 11 sebenarnya masyarakat berharap program ini masih bisa diteruskan sebagai upaya jaring pengamanan sosial. 

Tentu dalam sebuah program kegiatan selalu ada kekurangan kritik dan saran hal biasa, terutama dalam program bansos masalah utama adalah ketersedian barang,  data penerima bansos dan membangun kesadaran warga untuk menolak yang bukan haknya, kita menyadari keterbatasan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan bansos ini, dilapangan kendala terbesar adalah menyadarkan warga untuk bisa saling menerima keadaan atau bisa berbagi satu dengan yang lainnya kerjasama membangun kesadaran tidak kalah pentingnya dengan sembako itu sendiri.

Sangat disayangkan program bansos ini mulai bulan januari ini diganti dengan program BANTUAN SOSIAL TUNAI (BST) berbeda dengan bansos BST berupa uang tunai yang langsung diberikan dalam bentuk kartu ATM yang mana penerima langsung bisa mencairkannya harapannya warga tidak berkerumun ketika pengambilan BST, fakta dilapangan warga tetap berkerumun untuk verifikasi dan pembagian kartu ATM bahkan bisa sampai 3 jam warga mengantrinya, mudah-mudahan upaya pemerintah dalam mengendalikan pandemi ini tidak bertentangan dengan program yang disusunnya.

Menurut penulis program bantuan dalam bentuk sembako lebih efektif dan tepat sasaran karena yang dibutuhkan warga adalah sembako yang terjangkau, karena masyarakat tidak perlu berbelanja penulis yakin dengan uang 300 ribu tidak akan terbeli sebanyak sembako yang didapatkan di bansos seperti yang selama ini diterima, karena harganya tentu yang terdapat dipasaran bukan harga grosir yang selama ini bisa didapatkan dalam paket sembako. Penulis memahami bansos dalam bentuk sembako rawan dikorupsi oleh oknum-oknum pejabat yang tidak bermoral apalagi dilakukan oleh kader-kader partai seperti yang dilakukan oleh mantan mensos yang meminta fee dari setiap bansos yang dikeluarkan, mungkin berdasarkan kasusu diatas akhirnya pemeritah mengganti bansos menjadi bansos tunai guna memutus mata rantai korupsi yang masih aja dimanfaatkan oleh oknu-oknum tidak bertanggung jawab.

semoga Program BST bisa berjalan dengan benar dengan tetap menerapkan Prokes yang ketat pada saat pencairan, selamat bagi yang berhak menerimanya gunakan BST dengan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan sembilan kebutuhan pokok

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun