Mohon tunggu...
Tri Hartono
Tri Hartono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengenal Pantai Menganti dengan Bukit Hijau dan Tebing Cinta

3 Januari 2017   13:04 Diperbarui: 12 Januari 2017   19:46 1665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Menganti di kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. (Sumber foto: dokumen pribadi)

Pantai Menganti merupakan jajaran pantai selatan yang membentang di Pulau Jawa. Mungkin masih asing di telinga travellers dibanding pantai lain yang juga berada di Jawa Tengah atau di sekitar kota Kebumen seperti Pantai Logending, Jetis, Karangbolong, Suwuk, Petanahan.

Namun, Pantai yang berlokasi di Desa Karangduwur, kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini memiliki pesona indah, tak kalah memikat, hamparan pasir putih dengan birunya air laut. Karang–karang yang tertata apik di sepanjang pantai. Di kelilingi oleh bukit-bukit hijau dan tebing alam menjulang tinggi, masyarakat menyebutnya 'Tebing Cinta'.

Pantai Menganti dikeliling pebukitan.dan banyak batu karang. (sumber foto: dokumen pribadi)
Pantai Menganti dikeliling pebukitan.dan banyak batu karang. (sumber foto: dokumen pribadi)
Pegunungan karst yang indah berbukit kerucut di sekitaran pantai membuat Pantai Menganti sedikit susah dibuka, Rute Pantai Menganti bisa dibilang menantang, berjarak 40 km dari kecamatan Gombong, Jalanan penuh dengan tingkungan tajam dan tanjakan curam, disarankan menggunakan kendaraan bermotor, itupun harus dalam keadaan prima.

Dalam perjalanan kita bisa beristirahat dan akan disuguhi pemandangan laut dibawah dengan deretan pohon hijau dan deru ombah.

Pejalanan yang terjal dan curam ke Pantai Menganti bisa dinikmati dengan sesekali beristirahat sambil melihat pemandangan laut di bawah. (sumber foto: dokumen pribadi)
Pejalanan yang terjal dan curam ke Pantai Menganti bisa dinikmati dengan sesekali beristirahat sambil melihat pemandangan laut di bawah. (sumber foto: dokumen pribadi)
Perjalanan sulit terbayar ketika mengijakkan kaki di hamparan pasir putih nan eksotis, deru ombak menghantam karang dan bukit. Kita juga bisa menelusuri bukit yang berada sisi pantai dan dari puncak akan terlihat mercusuar peninggalan belanda dari tahun 1915. Jika ingin melihat dan menikmati pemandangan Pantai Menganti bisa menaiki mercusuar tersebut.

Selain itu, Pantai Menganti memiliki lekuk-lekuk bukit karang yang membentang. Kita bisa duduk-duduk batu karang atau di kapal para nelayan setempat yang sangat bersahaja memandang air samudra nan biru.

karena medan yang sulit untuk menempuh Pantai Menganti, disarankan menggunakan sepeda motor dalam keadaan prima. (sumber foto: dokumen pribandi)
karena medan yang sulit untuk menempuh Pantai Menganti, disarankan menggunakan sepeda motor dalam keadaan prima. (sumber foto: dokumen pribandi)
Karena luas dan susuhnya akses jalan sampai ke Pantai Menganti, Pengunjung yang ingin menikmati baik Sunrise maupun Sunset bisa memasang teda di sekitar pantai atau bisa juga menginap di rumah penduduk.

Sebelum ramai dikunjungi travellers, Pantai Menganti merupakan pelabuhan nelayan  dan pusat tempat pelelangan ikan. Para nelayan berangkat ketika hari mulai sore dan kembali esok hari dengan hasil ikan melimpah ruah.

Dimanakan Pantai Menganti menurut cerita warga sekitar pantai ini, Kono ada seorang panglima perang dari kerajaan Majapahit melarikan diri ke pesisir selatan Jawa karena hubungan asmaranya tidak direstui oleh Raja. Namun, di tepi samudra yang berpasir putih nan indah sang panglima menanti kekasihnya yang berjanji datang tidak jua muncul. Sepanjang hari, sang panglima pun terus menanti tapi sang kekasih tak kunjung datang.

Untuk mengenang kisah sang panglima, masyarakat setempat dan kolonial Belanda dahulu menyebut pantai ini Pantai Menganti.

Duduk menatap air laut dan menanti sang pujaan hati di Pantai Menganti. (sumber foto: dukumen pribadi)
Duduk menatap air laut dan menanti sang pujaan hati di Pantai Menganti. (sumber foto: dukumen pribadi)
*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun