Mohon tunggu...
Herry B Sancoko
Herry B Sancoko Mohon Tunggu... Penulis - Alumnus UGM, tinggal di Sydney

Hidup tak lebih dari kumpulan pengalaman-pengalaman yang membuat kita seperti kita saat ini. Yuk, kita tukar pengalaman saling nambah koleksi biar hidup makin nikmat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kota Madiun, Jawa Timur dan Potensinya

1 September 2013   05:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:32 4870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_275745" align="aligncenter" width="605" caption="Pentas ketoprak Pawitandirogo yang dihadiri Presiden SBY. Foto: Imam Hartoyo"][/caption]

MADIUN terkenal sebagai kota brem.  Brem adalah makanan ringan yang dibuat dari tape ketan.  Entah sejak kapan brem diproduksi di kota Madiun sehingga menjadi trademarknya kota di Jawa Timur ini.

Makanan kedua yang cukup terkenal di Madiun adalah nasi pecel.  Bisa dipastikan setiap orang Madiun pasti makan pecel.  Mereka juga akan semangat sekali menunjukkan di mana letak warung penjual nasi pecel yang enak jika ditanya.

Warung pecel bukan saja tempat buat mengenyangkan perut, tapi juga tempat melakukan katarsis mengenang kota Madiun.  Di manapun orang Madiun mencari nafkah, ketika pulang kampung bila tidak ke warung pecel rasanya belum lengkap. Jiwa terasa belum tercuci.  Makan pecel di warung pecel seakan obat mujarap untuk menghilangkan penat dan lelah.  Begitu saat untuk meninggalkan kembali kota Madiun, bagi orang Madiun akan terasa segar kembali dan dengan semangat baru setelah menyantap nasi pecel di warung pecel favoritnya.

Rasa pecel dari Madiun amat beda dengan pecel produk kota-kota lain. Orang Madiun yang mencoba pecel di kota lain pasti kecewa berat. Karena perbedaan sambalnya terasa sekali.  Namun cukuplah untuk obat rasa kangen.  Rasa kangen yang tertunda tersebut akan terpuaskan setelah pulang kampung lagi.

Orang Madiun punya temperamen di tengah-tengah antara kota Solo yang legit penuh dengan kehalusan budaya kraton Jawanya dan kota Surabaya dengan budaya heroik kepahlawanan yang tak takut mati.  Temperamen orang Madiun tidak terlalu halus dan tidak juga terlalu kasar. Orang Madiun bisa menjelma di dua kutub tersebut.  Bisa diajak main kasar tapi juga tidak canggung untuk diajak main halus. Bisa diajak main ketoprakan tapi juga tidak kalah sigap bila diajak main ludruk.

Masyarakat Madiun punya kecenderungan untuk bersikap egaliter.  Mereka tidak senang untuk bersikap terlalu merendah semacam kawula alit terhadap rajanya.  Bagi orang Madiun, terasa amat menggelikan jika seseorang bersikap seperti pembantu dan bendoro. Merendahkan diri di hadapan orang yang dihormati boleh saja, tapi tidak  harus menempatkan diri semacam jongos dan tuan.

Sikap egaliter orang Madiun akan terasa sekali jika orang mengikuti dengan dekat sifat kekerabatan mereka. Olok-olok dengan makian keras bebas saja terlontar.  Nada olok-olok dan makian orang Madiun lain sekali dengan olok-olok cara Surabaya. Lebih dibengkokkan dan dihaluskan sehingga terkesan santai dan lebih bersahabat.  Kadang kata-kata kasar dibalik susunan hurufnya, misalnya tilis kitip (dari kata silit pitik atau bahasa Indonesianya dubur ayam).  Inilah kreativitas orang Madiun.  Tetap ditangkap omongan kasarnya tapi dibungkus dengan kesan santai dan gurau.

Orang Madiun mungkin akan tersinggung jika disangkut-pautkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang pada tahun 1948 pernah menjadi memberontak dan pembantaian besar-besaran pengikut PKI tahun 1965.  Hal ini tentu saja karena pengaruh jaman Orde Baru yang memojokkan masyarakat yang terlibat PKI.  Bukan saja bagi orang yang langsung terlibat, tapi juga seluruh keluarga orang yang terlibat ikut getahnya.  Isteri, anak, cucu, paman dan sepanjang jalur keluarga yang bisa ditelusuri dari pihak terlibat.

Keluarga orang yang terlibat PKI tidak mungkin dapat kerjaan di pemerintahan. Karena syaratnya harus melampirkan Sampul D bukti ketidak-terlibatan keluarganya dengan PKI. Sepandai atau seprestasi apapun seseorang, jika tidak lolos Sampul D jangan harap bisa dapat kerjaan di pemerintah.

Inilah satu-satunya sejarah di Indonesia yang menghubungkan partai politik dengan cap moral bagi orang yang terlibat beserta keluarganya.  Keterlibatan politik oposisi diberi bagai kejahatan kriminal demi mempertahankan kekuasaan.  Politik bukan saja bertujuan mencapai kekuasaan realistis, tapi dengan congkaknya sudah menjadi acuan moral?  Orang Madiun tidak terima jika dicap sebagai kelompok orang yang tidak punya rasa nasionalisme karena PKI.  Barangkali rasa nasionalisme Madiun lebih realistis dibanding masyarakat lain? Nasionalisme orang Madiun adalah nasionalisme jalan tengah? Rasa nasionalisme yang berangkat dari sikap egalitarian?  Kegagalan sejarah tanpa menyalahkan sesama teman?  Kegagalan sejarah politik dipandang secara realistis tanpa kehilangan pijakan rasa kekerabatan dan nasionalisme. Orang Madiun bisa saja saling baku hantam, tapi nantinya akan tetap bisa duduk bersama makan nasi pecel sambil salam-salaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun