Mohon tunggu...
Uut63
Uut63 Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik UPGRIS

Sebagai seorang pendidik (sejak 1981), saya selalu ingin meningkatkan kualitas diri. terutama sebagai pribadi Muslim, saya sangat interest dengan berbagai ajaran yang mengajak ke jalan kebaikan, dan keselamatan dunia akherat. Di setiap tatap muka dengan mahasiswa, saya juga selalu mengingatkan akan hal ini. Di usia yang tidak lagi muda, saya ingin selalu bisa menebar kebaikan. Mudah-mudahan tidak saja bermanfaat untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Saat ini, saya sedang ingin membuktikan talenta pemberian Allah yang tidak saya sadari. Membaca, menyimak (mendengarkan dan memcermati), kemudian menuliskannya. Sesekali saya masih suka bergabung dengan teman, sahabat untuk menyanyi. Sembari menunggu anugerah Allah untuk bisa segera menuntaskan studi S3, saya ingin melakukan apa saja hal-hal yang bermanfaat. Setidaknya ini merupakan salah satu bentuk syukur pada-Nya. Semoga Allah ridla.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gagal Paham

12 Januari 2023   23:11 Diperbarui: 12 Januari 2023   23:19 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Assalamu'alaikum, Apa kabar Sobat? Semoga semuanya baik-baik saja. 

Pernahkah mengalami kondisi seperti ini? Tiba-tiba saja ada rasa tidak enak, sedikit menyesak di dada. Melamun, benar-benar kosong. Ada memang yang hendak diceritakan, tetapi entah kenapa begitu sulit keluar. 

Perasaan semua sudah pada tempatnya, artinya seharian tidak ada yang buruk atau salah yang telah dilakukan. Kali ini saya ingin mempraktikkan resep Om Jay, tulis saja. Saya pikir benar, jangan biarkan pikiran negatif menguasai. Cepat tulis, setidaknya seperti tips yang diberikan Bu Kanjeng, biar plong!

'Kenapa masih diam? Apa yang kau pikirkan? Apa yang membuatmu gelisah?' Tiba-tiba kudengar suara yang sangat ak.rab

'Ah...enggak, aku sudah melakukan yang terbaik yang bisa  kulakukan. Aku hanya melakukan sebagaimana yang kutahu, dari belajar, dari membaca, dari mendengar, dan dari melihat. Apanya yang salah?' Bisik hati yang lain bermaksud meredakan gundah.

'Ya sudah, cepat segera lakukan yang lain! Kau tak perlu pikirkan bagaimana orang lain mengomentarimu. Mereka hanya memotret. Asal kau sudah yakin sudah melakukan yang benar, biarkan Allah yang menentukan takdirnya!'

'Tapi mereka menganggapku berlebihan!'

'Ah, itu hanya perasaanmu. Yang penting kamu telah melakukan sebagaimana yang diminta dan kau pahami dari pengetahuan yang kau peroleh!'

'Tentu saja. Aku tidak mungkin melakukan melebihi kapasitasku.'

'Bagus! Apalagi?!'

'Boleh tidak aku menyampaikan yang berkaitan?'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun