Mohon tunggu...
Ruslan H
Ruslan H Mohon Tunggu... -

Technology Enthusiast, sms : 0881-136-5932

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Mengerahkan Intelijen Sebelum Memutuskan Blok Masela

11 April 2016   15:01 Diperbarui: 11 April 2016   15:09 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Peta lokasi blok Masela (sumber: Republika)"][/caption]Untuk sampai kepada keputusan akhir skema eksploitasi Blok Masela Jokowi mengaku menurunkan intelijen ke Maluku. Hal ini diungkapkan ketika meresmikan pembukaan Jembatan Merah Putih di Ambon tanggal 4 April yang lalu. Beritanya ada di tautan berikut

Data yang dikumpulkan intelijen pasti lengkap. Bukan sekedar data keinginan rakyat Maluku mau menjual pasir ke proyek.

Penggunaan intelijen adalah biasa untuk aktifitas bisnis atau pemerintahan. Intelijen sinonim dengan spy, mata mata. Dalam bisnis, penggunaan intelijen adalah hal yang lumrah, bahkan bisa dikatakan harus dilakukan. Untuk launching suatu product, maka perusahaan harus mengetahui kompetitor dari product tersebut. Melalui survey bisa dilakukan untuk mengetahui penerimaan pasar. Meluncurkan product baru ke pasaran bisa merupakan pertaruhan investasi yang sangat besar. Karena itu harus dipastikan bahwa tidak terjadi kegagalan fatal.

Biasanya orang tidak menggembar gemborkan penggunaan intelijen. Mereka bekerja secara rahasia, diam diam, clandestine. Dengan diumumkannya penggunaan intelijen ini, maka terasa agak janggal. Seolah Jokowi ingin masyarakat mengetahui bahwa dia menggunakan intelijen.Mungkin ingin menegaskan : " I know what you did last summer". Kalimat ini saya ambil dari judul film, tapi kira kira kira cocok untuk menggambarkan situasi tarik ulur sebelumnya. Situasi di Maluku setelah muncul perdebatan sengit Blok Masela ini dimonitor oleh intelijen yang diturunkan Jokowi. Segala macam informasi intelijen masuk ke meja Jokowi.

Dalam memutuskan opsi skema kilang Masela ini terlihat ada hal hal sangat rumit yang harus dipertimbangkan. Akhir Januari 2016 Jokowi tidak bisa memutuskan. Dikatakan keputusan kilang laut atau darat baru akan ditentukan tahun 2018. Pernyataan ini membingungkan masyarakat dan terutama investor. Dari sini terlihat ada masalah sangat sulit berdasarkan informasi yang dikumpulkan. Informasi yang dikumpulkan intelijen bisa jadi menimbulkan kegamangan. Jangan sampai salah melangkah. Jadi harus dipikirkan secara matang.

Pemaparan ke masyarakat bahwa Jokowi menggunakan intelijen ini mungkin mungkin dimaksudkan sebagai efek deterrence kepada siapa saja yang berniat tidak baik, kalau ada. Karena itu pernyataan menurunkan intelijen ini diumumkan juga melalui rilis resmi kepresidenan. Kemungkinan ini adalah bagian dari perang urat syaraf.

Kasus perseteruan Blok Masela ini memang membuat Jokowi pusing tujuh keliling. Upward delegation terpaksa dilakukan. Penentuan opsi ini menjadi ranah presiden, karena merupakan keputusan kritis. Untungnya cuma satu proyek saja yang terjerumus masalah.

Jokowi terpojok ke dalam situasi harus menetapkan pilihan yang sulit. Karena itu hampir dua bulan dia tidak bisa memberikan keputusan. Informasi dari intelijen bisa jadi membuatnya gamang.

Intelijen akan memberikan gambaran tentang situasi yang dihadapi. Ini akan berguna untuk merancang strategi yang cocok untuk menghadapinya. Mengantisipasi beberapa kemungkinan yang terjadi.

Dengan informasi dari intelijen ini Jokowi akan bisa memetakan situasinya dengan lengkap sehingga tidak salah melangkah menginjak ranjau. Data penting dari intelijen terutama yang berhubungan dengan aktifitas politik yang dilakukan berbagai pihak. Dengan data yang terpapar gamblang di atas mejanya, maka dia bisa mengantisipasi beberapa langkah tepat yang diperlukan.

Semoga penanganan yang dilakukan Jokowi ini tepat sasaran dan meredam kekisruhan yang terjadi selama beberapa bulan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun