Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

PT Liga Indonesia Gulirkan Turnamen Jangka Panjang

26 Desember 2015   10:39 Diperbarui: 27 Desember 2015   10:44 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : www.tribunnews.com

Seperti yang dulu pernah disampaikan oleh Menpora, saat mendapat kunjungan dari para delegasi FIFA & AFC, yang mengatakan bahwa pemerintah masih menunggu tindak lanjut dari pembicaraan para delegasi itu atas apa yang menjadi keputusan saat mereka melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara beberapa waktu lalu."Tergantung FIFA  mau ngapain. Karena kemarin FIFA semestinya menjalankan apa yang sudah disepakati dengan Presiden. Tapi setelah keluar dari Istana berubah lagi," (26/11/2015).

Kalau kita kembali kebelakang memang sebelumnya FIFA dan pemerintah Indonesia telah bersepakat membentuk tim kecil untuk menyelesaikan persoalan sepak bola di Indonesia ini. Namun kesepakatan tersebut dirobah secara sepihak oleh para delegasi FIFA itu setelah pulang ke markasnya di Swis sana.

Berikutnya FIFA mengatakan ingin membentuk tim Ad Hoc dengan melibatkan banyak pihak, Pemerintah kecewa dan keberatan atas keputusan itu dan mengambil sikap "Kami akan menagih itu (kesepakatan presiden dan FIFA. Red) dan kami tidak ingin itu menjadi komitmen kosong. Makanya kami tunggu hasil sidang dan reaksi FIFA pada 2 Desember 2015," kata Imam.

Tapi apa yang terjadi kemudian setelah sidang FIFA tersebut, FIFA malah mengesahlan terbentuknya Komite Adhoc tersebut. Tentu saja keputusan FIFA tersebut dipertanyakan oleh Kemenpora karena dinilai tidak konsisten dengan kesepakatan awal saat mengadakan pertemuan dengan Presiden Jokowi sebelumnya.

Akibatnya ketika pemerintah diminta untuk bergabung ke Komite Ad-Hoc tersebut, pemerintah mengatakan keberatan dan memutuskan tidak akan mengirimkan wakilnya menjadi angggota Komite Ad Hoc yang dibentuk berdasarkan usulan PSSI tersebut, keputusan itu diperkuat dengan keluarnya pernyataan resmi dari pemerintah "Pemerintah sudah memutuskan tidak masuk ke Komite Ad-Hoc. Kami tidak mau menganggu Komite Ad-Hoc, silakan berjalan sendiri," ujar Gatot kepada detiksport, Kamis (24/12/2015).dan berikutnya menambahkan "Kami fokus terhadap Tim Kecil, karena kami mengacu kepada keputusan FIFA, AFC dan pemerintah ketika pertemuan membahas Tim Kecil di Istana,". Tentu keputusan pemerintah tersebut akan berakibat kepada ketidak pastiannya kapan kompetisi liga kembali  bergulis.

Memang harus diakui juga bahwa pemerintah sempat memfasilitasi berbagai turnamen-turnamen untuk mengisi kekosongan kompetisi ini. Seperti Piala Kemerdekaan, Piala Presiden dan sekarang yang sedang berlangsung Piala Sudirman yang tentunya semua itu dilakukan sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab pemerintah atas nasib para pelaku sepakbola karena memang hanya itulah yang bisa dilakukan saat ini.

sumber foto : rakyatku.com

Antusiasme masyrakat pecinta sepakbola terlihat kembali hadir pada turnamen-turnamen yang sempat diselengarakan itu. Para penggila sepakbola sepertinya terpuaskan rasa dahaganya akan pertandingan-pertandingan kompetisi liga resmi yang biasanya secara rutin mereka saksikan setiap minggunya. Puncak dari kegairahan sepakbola itu terjadi kala Presiden Joko Widodo bersama ratusan ribu pencinta sepakbola nasional, menyaksikan Persib Bandung menjadi juara mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0 pada Piala Presiden yang lalu "Sepakbola bisa berlangsung meriah berkat dukungan dari masyarakat, meski tidak ada PSSI," ujar Menpora

Disamping itu pemerintah melalui Kemenpora juga memfasilitasi adanya berbagai pertandingan sepakbola untuk menjaga roda pembinaa sepakbola. Mulai dari pertandingan usia dini seperti Kejurnas antar Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP), Liga Santri Nasional (LSN) U-17, Piala Menpora U-14. Serta diikuti juga dengan hadirnya berbagai ajang yang digelar oleh para stakeholder lainnya seperti Liga Kompas Gramedia, Danone Cup, dll.

Terakhir seperti yang kemarin diberitakan PT Liga dalam menyikapi kondisi terkini sepakbola saat ini berinisiatif akan menggulirkan turnamen jangka panjang sebagai pengganti Indonesia Super League pada 2016. Inisiatif itu disampaikan sendiri oleh Direktur PT Liga Indonesia Joko Driyono mengenai turnamen tidak resmi itu "Pekan pertama Januari 2016 merupakan finalisasi tahap akhir perencanaan. Turnamen jangka panjang ini sebagai pengganti kompetisi yang belum bisa digelar," kata Joko. rencananya akan berlangsung bulan maret 2016 nanti dan akan diikuti oleh 18 tim baik yang berasal dari kompetisi Indonesia Super League maupun dari Divisi Utama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun