Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- MC, TV Host, VO Talent ----- Instagram: @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kenangan Hilman "Lupus" dalam Benak Siswa SD

10 Maret 2022   07:44 Diperbarui: 10 Maret 2022   07:57 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu buku "Lupus" karya Hilman Hariwijaya. Hilman wafat pada 9 Maret 2022. (sumber gambar: ebook.gramedia.com) 

Sejak kapan saya suka nulis? Sejak suka baca buku-buku Lupus! 

Berawal saat SD bosan baca komik, akhirnya beralih baca Lupus. Kebeneran ada anak tetangga Oma yg koleksi Lupus karena usia dia 8 tahun lebih tua dari saya. 

Pertama baca yang judulnya: "Kejarlah Daku Kau Kujitak" dan "Interview With The Nyamuk", lanjut "Topi-Topi Centil". Terus jadi ketagihan baca judul yang lainnya. 

Dari situ,  akhirnya jadi keranjingan membaca dan ikutan rajin menulis agar kayak Lupus yang tulisannya nongol di mading dan majalah Hai. Sampai sempat mengkhayal, "Nanti kalau aku SMA ingin punya pacar kayak Lupus! Lucu, jahil, tengil, tapi perhatian dan setia kawan."

Dari Lupus, jadi tahu ada profesi penulis, jadi tahu siapa itu Pramoedya Ananta Toer, jadi mengerti kalau ada yang namanya puisi, jadi tahu kayak gimana sih gambaran kehidupan anak remaja, jadi paham romantika gegara Lupus demen dengan Poppy, jadi menambah koleksi tebak-tebakan, jadi tahu keseruan disko,  jadi mengerti kesalnya kehabisan uang koin pas telponan di telepon umum, jadi ingin seseruan bersempit ria dalam satu mobil Jakarta-Bogor bareng teman-teman sekolah, jadi paham kenapa Mami lebih khawatir dengan Lulu daripada Lupus, jadi kesal sekaligus kasihan dengan nasib Boim, jadi ngakak Gusur ditolak melulu dengan Fifi Alone. 

Dari Lupus, saya belajar berimajinasi dan bikin cerita fiksi.
Dari Lupus, saya kayak ditemenin kenalan dengan dunia sastra.
Dari Lupus, saya semangat setiap pelajaran Bahasa Indonesia bagian mengarang dan menghapal majas. 

Pokoknya semakin ngefans dengan Lupus, apalagi saat profil sangat penulisnya dibahas di Majalah Bobo. 

Well.. Terima kasih, Hilman Hariwijaya!
Jasa kamu bertebaran lewat karya-karya luar biasa. 

Selamat jalan! 

Salam hangat untuk temen Lupus lainnya kayak Aji, Anto, Iko-Iko, Happy, Uwi, Nyit-Nyit, dan Sobarudin si ayam yang sering berkokok jam 4 pagi. 

Verba volant, scripta manent. 

***

Hanifa Paramitha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun