Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- MC, TV Host, VO Talent ----- Instagram: @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kunci Jawaban untuk Lulus Ujian

8 Juni 2020   09:00 Diperbarui: 8 Juni 2020   09:08 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ujian itu.. sudah sepaket dengan kehidupan.

Banyak orang mikir kalau diuji dengan kondisi tajir maka nilai takwanya bakal bertambah.  Terus kalau diuji dengan sehat maka nikmatnya akan meningkat. Ah masa sih? Coba deh kita telaah lagi. Ketika tiba waktunya beribadah, biasanya kita bakal lebih khusyu saat lagi sehat atau sakit? 

Terus nih, kita bakal sadar nikmatnya punya recehan pas lagi hedon atau bokek? Hmm.. Justru seringnya kita ingat Tuhan saat lagi diuji dengan keburukan yah. Tapi.. ternyata kalau semua dilandasi rasa syukur, apapun yang terjadi bakal bikin kita optimis lho. Siapa tahu dengan adanya masalah seperti sekarang, justru kita sedang diselamatkan dari prahara yang lebih sulit di masa depan kan?

Ujian itu.. dateng sekaligus dengan kekuatan.

Nggak ada beban tanpa disertai kemampuan. Ibarat mau ikut ujian sertifikasi nih. Selama kita serius, jujur, dan tawakal dalam mengerjakan, sang penguji dan pembuat soal pun bakal puas dalam menilainya. Semoga saja bobot nilai bisa mencukupi bahkan melampaui, sehingga kita bisa lolos dan lulus untuk naik derajat. Naik kelas! jadi tanamkan dalam  benak bahwa ketika mendapatka kesempatan ujian berarti kita tuh dinilai mampu dan lihai juga untuk melewatinya.

Ujian itu.. pasti ada ujungnya.

Selain bersyukur, kuncian lainnya dalam menjalani ujian adalah bersabar. Sabar dalam ketaatan, sabar pula melihat kedurjanaan. Eh tapi bedakan ya antara sabar dengan pasrah. Namanya sabar itu sama kayak nafas. Nggak bisa dong kita hidup tanpa bernafas. Malahan yang ada bisa megap-megap nggak karuan. Begitu pun ternyata kita nggak bisa hidup tanpa sabar.  Intinya sih yuk kita ikhlaskan, semoga apa pun semua yang terjadi adalah salah satu jalan untuk mengugurkan dosa-dosa yg pernah dilakukan.

Ingat selalu "Inna ma'al 'usri yusro." (QS. Al-Insyirah:6). Selepas kesulitan pasti ada kemudahan, sehabis sedu sedan nanti ada seseurian. 

Semua kesal punya titik finalnya, da jelema edan oge aya cageurna ~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun