Mohon tunggu...
HPP Muratara
HPP Muratara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Himpunan Pemuda Perantau Musi Rawas Utara

Organisasi Kepemudaan (OKP) yang berpusat di Kota Palembang, dengan Persaudaraan sebagai Ruh Gerakan dan Memajukan Tanah Kelahiran sebagai Visi Bergerak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Generasi Milenial "Ditanya" Apa Sumbangsihmu untuk Tanah Air?

31 Oktober 2020   12:29 Diperbarui: 31 Oktober 2020   12:52 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(doc.hpp_muratara-@kitopacakinstitute)

Indonesia lahir dari embrio semangat para pemuda. Kita ingat jelas Soekarno yang pada masa itu berumur 29 tahun mampu menorehkan karya fenomenalnya yang dikenal dengan 'Indonesia Menggugat' didepan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Cornelis de Grafe beserta jajarannya. Titik awal perjuangan Generasi Millenial pada masa itu yang menggugat segala bentuk kolonialisme dengan penuh ketajaman berpikir dan gayanya yang khas berapi-api meskipun beliau masih status dipenjara secara jasadnya.

Saat ini ada hal yang menyita atensi kita semua, terutama Generasi Millenial atas statement dari Megawati Soekarnoputri,  Presiden RI ke 5 tepat pada momen sakral Sumpah Pemuda 28 Oktober lalu.

Megawati menyinggung,

"Anak muda kita jangan dimanja, dibilang generasi kita adalah generasi milenial.

Saya mau tanya, hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi membuat kita sudah viral tanpa harus bertatap langsung?

Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja!"

Sontak segenap anak bangsa yang dalam hal ini 'Generasi Millenial' seolah menjadi 'tamparan' keras mengingat pernyataan tersebut terkesan tak melihat dari sudut pandang semangat Kepemudaan masa kini secara lebih mendalam dan keseluruhan serta semua deretan prestasi, karya, kontribusi, dan inspirasi para Generasi Millenial terhadap bumi pertiwi selama ini.

Memang benar demonstrasi yang berlangsung beberapa hari terakhir banyak juga terjadi perusakan berbagai fasilitas umum, seperti halte, kafe, mobil dan motor pihak kepolisian, pagar gedung DPR, kemacetan total dan saling lempar diantara pedemo dengan kepolisian serta tindakan anarki lainnya. Tak ada satu alasanpun yang membenarkan demonstrasi dengan aksi vandalisme dan anarki, semuanya sama-sama rugi. Namun, pihak Kepolisian dan berbagai pengamat menyimpulkan sebagian besar itu bukan karena ulah para Pemuda, Mahasiswa atau 'Generasi Millenial' yang sudah terdidik dan terpola manajemen aksinya.

Kuy kita sebagai Generasi Millenial harus menegaskan jangan sampai hujan sehari bisa menghapus panas setahun atau karena nila setitik rusaklah susu sebelanga.

Kita tetap santuy namun lebih baik memberikan suntikan semangat kepada semua pihak yang seolah meniadakan sumbangsih 'Generasi Millenial'.

Masih banyak bahkan tak terhitung 'sumbangsih' Generasi Millenial dari dulu hingga sekarang baik ditingkat nasional bahkan sampai ke desa-desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun