Mohon tunggu...
Hendra Permana
Hendra Permana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ngapain Sok Ngurusin Negara, Emangnya Kamu Siapa?

8 Mei 2017   13:11 Diperbarui: 8 Mei 2017   13:18 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada kawan yang sempat telepon dan marah-marahin saya, terkait dengan artikel-artikel yang sering saya tulis dan saya pampang di facebook maupun kompasiana. 

Dia bilang, “Emangnya elu siapa?!  Ngaca dong...!!  Gw tuh tau banget siapa elu, sok ikut-ikutan ngurusin negara lu yah.  Elu tuh harusnya membela Islam, bukannya malah bernada memojokkan Islam...Dasar munafik...!!”

Saya hanya ketawa saja dan saya jawab seperti biasanya bahwa “Saya ini bukanlah siapa-siapa, bukanlah orang yang perlu diperhitungkan.  Saya hanya masyarakat awam dan jelata yang mungkin tidak mampu memberikan kontribusi apapun bagi kemajuan negeri ini, tapi asli saya cinta negeri ini lahir-bathin.  Saya hanyalah titik kecil yang tidak ingin melihat negeri ini tercabik-cabik oleh paham radikalisme yang dibawa oleh sekelompok orang berbajukan agama.

Saya menulis tidak untuk memojokkan siapapun, apalagi sampai memojokkan Islam, wong Islam itu agama saya koq.  Saya hanya berusaha untuk meluruskan hal-hal yang menurut saya sedikit aneh, dengan mengatakan yang sebenarnya bahwa hitam ya hitam, putih ya putih, tanpa ada wilayah abu-abu.

Saya seringkali mendengar orang berkoar-koar bahwa Islam sedang ditindas di negeri ini, bahwa Islam selalu dipojokkan, dijajah dan lain-lain yang semacamnya.  Saya benar-benar suka terheran-heran dengan pernyataan-pernyataan seperti itu, karena saya merasa seumur-umur berada di negeri ini, belum pernah ada yang melarang saya sholat atau pergi ke mesjid.  Saya ngaji dimanapun bebas-bebas saja, tidak ada larangan.  Saya lihat di sekolah-sekolah pun para siswinya sudah bebas pula menggunakan jilbab.  Jadi yang memojokkan Islam tuh siapa, dan bagaimana Islam tuh dipojokkannya?!

Kalau anda dilarang sholat, dilarang ke mesjid, dilarang berjilbab, dilarang ngaji, dilarang qurban, dilarang pergi haji, bolehlah anda mengatakan bahwa anda sedang dipojokkan. Kalau benar seperti itu, mungkin saya orang yang termasuk akan berada di barisan paling depan untuk membela anda.

Tapi kalau anda ingin melihat di jalanan tuh semua orang harus berjilbab, semua orang harus pakai gamis, semua orang harus bersorban, semua orang harus bercelana cingkrang, semua orang di rumahnya tidak boleh mempunyai lukisan atau patung, semua orang tidak boleh mengucapkan ‘sampurasun’ dan harus assalamu’alikum... Ya inilah yang tidak bisa Bro..!!

Kenapa begitu?!

Ya karena ini bukan negara Islam, bukan negara khilafah.  Ini negeri yang sangat majemuk, wong semboyanannya juga Bhineka Tunggal Ika.

Kalau tidak bisa hidup berdampingan dengan orang-orang yang berbeda agama, ya monggo tinggalkan saja negeri ini.  Janganlah jadi penghasut dan berkeinginan untuk merubah negeri ini menjadi negara khilafah. Gitu aja koq susah sih...!!

Kalaulah anda orang Islam dan tidak radikal, tentunya anda tahu bahwa Rasulullah tuh diutus bukan untuk meng-Islam-kan dunia, tapi untuk menyempurnakan akhlak.  Apakah di jaman dan di negerinya Rasulullah tuh dulu semuanya beragama Islam...?! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun