Mohon tunggu...
Roger Gibson
Roger Gibson Mohon Tunggu... Editor - Siswa SDH Lippo Cikarang

Is that a jojo reference

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesultanan Islam Maritim di Nusantara (Banten dan Tidore)

16 Oktober 2019   19:53 Diperbarui: 17 Oktober 2019   19:09 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Masuknya Islam di Indonesia | bacaanmadani.com

Hai sobat, di artikel pertama yang saya buat ini, saya akan membahas tentang Kesultanan Banten dan Tidore. Sebelum itu, mari kita bahas mengenai teori masuknya kebudayaan Islam di Indonesia. Banyak teori mengenai sejarah masuknya kebudayaan Islam yang dikemukakan di antaranya, teori Gujarat, teori Mekkah, dan teori Persia. Kita pelajari bersama-sama YUK!

Teori Masuknya Islam di Indonesia

1. Teori Gujarat

Teori ini menyatakan bahwa kebudayaan Islam masuk sekitar abad XIII yang dibawa oleh para pedagang Islam dari Gujarat, India. Teori ini didukung oleh Snouck Hurgronje, W.F Sutterheim, dan B.H.M. Vlekke. Teori Gujarat didukung dengan dua bukti. Pertama, batu nisan Sultan Malik Al-Saleh, sultan Samudera Pasai yang bercorak Gujarat, India. 

Kedua, tulisan Marco Polo yang menyatakan pernah singgah di Perlak pada tahun 1292 dan mendapati banyak penduduk beragama Islam, serta peran pedagang India yang kuat dalam penyebaran agama Islam.

2. Teori Mekkah

Teori ini menyatakan bahwa kebudayaan Islam masuk sekitar abad VII yang dibawa langsung oleh para pedagang Arab. Teori ini didukung oleh Buya Hamka dan J.C. van Leur. 

Teori Mekkah didukung dengan dua bukti. Pertama, adanya permukiman Islam pada tahun 674 di Baros, pantai barat Sumatera. Kedua, makam seorang wanita di Gresik, Jawa Timur, yang tertulis atas nama Fatimah binti Maimun, serta sejumlah makam Islam di Tralaya, Trowulan, Jawa Timur, yang menggunakan tahun Saka, bukan tahun Hijriah dengan angka Jawa Kuno.

3. Teori Persia

Teori ini menyatakan bahwa kebudayaan Islam masuk sekitar abad XIII yang dibawa masuk oleh pedagang Persia. Teori ini didukung oleh Hoesein Djajadiningrat. Teori Persia memiliki bukti pendukung berupa adanya upacara tabot atau tabuik, yaitu upacara untuk memperingati meninggalnya Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad. Upacara tersebut diperingati di Bengkulu dan Sumatera setiap tanggal 10 Muharam atau 1 Asyura, tetapi upacara ini juga merupakan ritual tahunan di Persia.

Berdasarkan teori-teori tersebut, teori yang paling sesuai dengan keberadaan kesultanan yang akan kita bahas, yaitu Kesultanan Banten dan Kesultanan Tidore adalah teori Mekkah. Semua teori di atas mengatakan bahwa kaum pedagang yang membawa masuk kebudayaan Islam. 

Kesultanan Banten berperan menjadi urat nadi pelayaran dan perdagangan yang melalui Samudera Hindia, sedangkan Kesultanan Tidore berperan sebagai penghasil rempah-rempah yang besar. Namun, yang membuat teori Mekkah menjadi teori yang paling sesuai dengan kedua kesultanan tersebut adalah dari bukti lokasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun