Mohon tunggu...
Hotmian Simalango
Hotmian Simalango Mohon Tunggu... Guru - I am His

Saya suka mendengarkan lagu Taylor Swift, menonton film romantis dan membaca comic romance

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nama Episode Lima

28 Januari 2021   16:14 Diperbarui: 28 Januari 2021   17:59 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kadang Hotmian terdengar seperti nama laki-laki, mungkin karena nama itu dipopulerkan dengan baik oleh seorang laki-laki. Seringkali, orang yang pertama kali membaca nama saya lupa kalau ada huruf I di antara M-I-A-N. Jadi mengerti kan, kenapa Hotmian cenderung diasumsikan sebagai nama laki-laki daripada perempuan. Banyak orang sering kepeleset saat membaca Hotmian, mungkin karena nama itu sudah terlanjur dikenal banyak orang dengan versi tanpa i.

Selain nama saya yang terdengar dan terbaca ambigu, saya juga memiliki banyak nama sapaan. Saya biasa dipanggil Mian, Hotmian, Master, Ratu, Kakak, Adik, Miancit, Neng, Bro, dan Tuan Putri. Berbagai nama ini hadir berdasarkan kelas dan golongannya kedekatan orang yang bermitra tutur dengan saya. Dari semua nama tersebut Mian adalah yang paling populer, teman dekat dan jauh biasa memanggil saya dengan nama tersebut. Mian sendiri diambil dari nama lengkap saya Hotmian. Saya kurang mengerti mengapa mitra tutur saya kebanyakan memanggil saya Mian daripada Hot, padahal Hot juga berasal dari nama tersebut. Saya berasumsi mungkin karena Mian lebih terdengar familiar untuk dijadikan sebagai n daripada Hot.

Di rumah, saya biasa dipanggil kakak karena saya anak pertama. Ayah ibu dan kedua adik saya memanggil saya kakak jika keluarga kami dalam keadaan normal. Saya hampir tidak pernah mendengar ayah dan ibu memanggil nama saya, mereka selalu memanggill kakak. Kedua adik saya pun memanggil saya kakak, ya terkadang kalau kami lagi berantem saya dipanggi "hey". Di keluarga inti ini, saya punya banyak sekali nama julukan seperti Master, Tuan Putri, dan Ratu. Tentunya, nama ini tidak hadir pada saat kami dalam keadaaan normal, ini hadir saat saya bertingkah, melawan, dan tidak menurut pada orangtua. Saya dipanggil Master karena saya sering bertingkah sok tau di rumah. Alih-alih mendengarkan nasehat ayah ibu, saya lebih sering memberikan argumen -kenapa ini kenapa itu kalau ini kalau itu-. Saya selalu merasa saya bisa melakukan segalanya sendirian tanpa mendengarkan nasehat terlebih dahulu, makanya orang rumah terkadang memanggil saya Master sok tau dan sok bisa. Ratu dan Tuan Putri disematkan karena saya merupakan orang paling banyak dilayani di rumah. Semua anggota keluarga setiap pagi pasti sudah bersedia mengambil kerjaan masing-masing, terutama di hari libur (Sabtu dan Minggu). Saya selalu saja bangun, mandi, sarapan, dan nyantai. Makanya, saya sering dipanggil Ratu atau Tuan Putri.

Dek dan Mi adalah nama yang paling sering saya dengar dari kedua Bou saya (adik ayah). Dulu, saya lahir dan langsung tinggal bersama ayah ibu mereka (opung saya), jadi mereka terbiasa menganggap saya sebagai adik paling bungsu. Mi adalah nama yang biasa Bou saya berikan pada saya. Saya kurang paham mengapa mereka memanggil saya demikian. Mi ini unik karena entah kenapa setiap kakak baru yang dekat dengan saya juga memanggil saya Mi. Saya merasa seperti "adekkan" ketika saya dipanggil Mi. Kemudian, Miancit adalah nama yang diberikan oleh Bou Besar saya karena saya gendut dan buncit. Kenangan hari itu ketika nama ini pertama kali muncul adalah salah satu kenangan yang paling saya cintai. Miancit adalah nama yang digunakan bou dan adik saya untuk mengejek saya. Saat itu, saya marah setengah mati, tapi sekarang saya rindu untuk diperlakukan demikian.

Neng dan Bro adalah nama yang kami berikan satu sama lain pada kedua teman saya Vinia dan Mika. Saya senang dengan nama sapaan tersebut karena merasa dekat. Neng disebutkan apabila kami ingin lebih feminim dan bro disebutkan apabila kami ingin lebih maskulin. kami terkadang memang suka memberikan nama basing bae karena kam sudah berteman dekat dalam waktu yang cukup lama. Kami suka-suka aja memanggil bro dan neng tanpa alasan yang pasti.

Dari semua nama itu, saya paling suka dipanggil Hotmian. saya merasa memiliki hubungan lebih intim ketika seseorang memanggil saya demikian. Opung saya biasa memanggil saya Hotmian, juga salah satu alasan saya suka dipanggil demikian. Jika dipanggil hotmian saya merasa lebih hangat dan merasa disayangi. Setelah beliau tiada, tidak ada lagi yang memanggil saya Hotmian. Terkadang saya rindu untuk dipanggil Hotmian, maka saya meminta beberapa orang untuk memanggil saya Hotmian daripada Mian. Saya suka bisa lebih dekat dan hangat dengan orang-orang yang saya sayangi dan yang menyayangi saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun