Mohon tunggu...
Hosea Sabat Kurniawan
Hosea Sabat Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Educational Technology Specialist

Technology will not replace great teachers but technology in the hands of great teachers can be transformational - George Couros

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Lebih Dekat Metode Montessori

29 Oktober 2021   22:45 Diperbarui: 30 Oktober 2021   00:22 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Free Photo | Front view children playing together in kindergarten (freepik.com) 

Untuk sebagian orang mungkin sudah tidak asing mendengar kata Montessori, khususnya untuk yang terlibat langsung dan bekerja dalam sebuah institusi pendidikan. Montessori adalah salah satu metode yang dikemukakan oleh seorang yang bernama Maria Montessori yang lahir di Chiaravalle pada tahun 1896, beliau menjadi wanita pertama yang mendapat gelar Doctor Medicine. 

Kemudian ia bekerja di sebuah rumah sakit untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Selama beliau bekerja di rumah sakit tersebut, beliau melakukan observasi dan menemukan bahwa segala bentuk pendidikan adalah berasal dari diri sendiri. Anak sangat memerlukan segala kegiatan untuk menumbuhkan aktivitasnya.  Beliau juga beranggapan bahwa anak memiliki kemampuan bawaan dan perkembangannya masing-masing. 

Menurut Maria Montessori yang dikutip dalam (Paramita, 2017) "anak-anak membutuhkan kegiatan yang bermakna, yang tidak hanya untuk menyalurkan energi mereka yang meruah, tetapi juga agar mereka merasa bermanfaat dan berharga." Menurut saya hal ini bisa diterima sebagai fakta umum bahwa anak-anak pada dasarnya memiliki energi yang luar biasa banyaknya. Hanya ada dua pilihan antara membiarkan energi anak-anak meluap tanpa arah yang justru akan menimbulkan kekacauan, atau menggunakan energi mereka menjadi hal yang positif untuk mereka belajar.

Sistem pendidikan dari metode Montessori ini berfokus membantu anak untuk mengeksplor aktivitas, pembelajaran, dan membangun keahlian dan perekembangannya masing-masing. Hal ini berarti anak harus memahami perannya dalam lingkungannya. Landasan FIlosofis dari metode Montessori adalah untuk meningkatkan soft skill secara bertanggung jawab, mandiri, berkeadilan, penerimaan, dan kegiatan positif lainnya. 

Di Indonesia sendiri sekolah yang menerapkan kurikulum Montessori masih sangat langka sekali, basanya hanya berada di kota-kota besar dan hanya untuk jenjang PAUD atau taman kanak-kanak. Hal ini dikarenakan untuk implementasi kurikulum montesorri diperlukan biaya yang relatif mahal untuk pengadaan fasilitas belajar.

Menurut Amerrican Montessory Society dalam  (Roopnarine & Jhonson, 2009) Lingkungan pembelajaran Montessori didesain khusus guna memenuhi kebutuhan aktivitas anak.Bagi usia 3 -- 6 tahun dibagi ke dalam empat bidang dasar : kehidupan praktis (kehidupan sehari-hari), berdasarkan indra (materi yang berfokus pada satu indra atau lebih), Bahasa, dan matematika. Selain itu, musik, kesenian, gerakan, dan drama juga disertakan dalam kurikulum Montessori.

Semakin terbukanya wawasan yang luas akan pentingnya sebuah Pendidikan yang bermakna, maka diperlukan kolaborasi antar semua pihak untuk dapat memfasilitasi anak-anak mendapatkan sebuah metode belajar yang baik juga. Harapannya di Indonesia akan tercipta sebuah pemerataan fasilitas Pendidikan. Tidak hanya di kota besar saja, namun sekolah-sekolah di daerah pun bisa mencoba untuk mengeksplorasi salah satu metode yang baik ini bagi perkembangan Pendidikan anak.

Daftar Pustaka

Paramita, V. D. (2017). Jatuh Hati pada Montessori. Yogyakarta: B First.

Roopnarine, J. L., & Jhonson, J. E. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini : Dalam Berbagai Pendekatan. Jakarta: Prenadamedia Group

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun