Mohon tunggu...
Hosea Richard
Hosea Richard Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Semoga melalui artikel yang saya tulis, dapat menjadi pencerahan dan menambah wawasan teman-teman. Selamat membaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memandang Subkultur Vegetarian Secara Cermat

20 Maret 2021   22:22 Diperbarui: 28 Maret 2021   02:43 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: eatthis.com

Kebudayaan selalu melekat dalam kehidupan manusia

Budaya memang menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kita setiap harinya. Segala aktivitas yang manusia lakukan akan selalu berpusat pada nilai-nilai kultural yang dianut.

Implikasi dari budaya tidak hanya memengaruhi kebiasaan seseorang dalam bertindak, tetapi juga gaya hidup yang diterapkan. Seperti halnya tentang bagaimana cara kita berbahasa, berpakaian, bahkan makan sekalipun.

Menariknya, kebudayaan menjadi penggerak manusia dalam membuat sebuah keputusan. Pertanyaannya, apakah kita sadar bahwa terdapat kebiasaan-kebiasaan yang ternyata berasal dari budaya populer?

Mengenal Konsep Budaya Populer

Budaya populer adalah budaya yang dibentuk dan dinikmati oleh masyarakat secara luas. Menurut McDonald, budaya populer dianggap sebagai kekuatan dinamis yang menghancurkan batasan kuno, tradisi, selera dan mengaburkan segala macam perbedaan menghasilkan apa yang disebut budaya homogen (Fitryarini, 2012).

Dengan kata lain, budaya populer dapat dianggap sebagai budaya dominan yang dihidupi oleh banyak orang saat ini. Salah satu contohnya dapat kita lihat dari kebiasaan masyarakat mengonsumsi makanan cepat saji.

Makanan fast food atau junk food menjadi budaya baru masyarakat masa kini dalam memenuhi kebutuhan pangan. Makanan yang disajikan secara cepat dan instan menjadi pilihan banyak orang, terutama generasi milenial yang ingin hidup serba instan.

Bahkan kehadiran media sosial semakin membantu penyebaran budaya tersebut ke lingkup yang lebih lebar. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat juga budaya yang berlawanan dari budaya populer atau biasa disebut sebagai subkultur.

Vegetarian Sebagai Sebuah Subkultur

Subkultur dapat diartikan sebagai bagian budaya induk yang sifatnya tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai-nilai dominan. Di sini ada perbedaan kebudayaan sebagai bentuk perlawanan karena ketidaksesuaian terhadap suatu nilai.

Pada realitanya, kelompok yang menganut subkultur nantinya memiliki kebiasaan yang tidak sama dengan masyarakat pada umumnya. Kita bisa melihat budaya vegetarian sebagai salah satu wujud dari subkultur.

Vegetarian adalah salah satu gaya hidup yang bisa diterapkan oleh manusia dengan tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari hewani.  Mengapa bisa begitu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun