Mohon tunggu...
Hosea Richard
Hosea Richard Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Semoga melalui artikel yang saya tulis, dapat menjadi pencerahan dan menambah wawasan teman-teman. Selamat membaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menelusuri Konsep Representasi yang Sebenarnya Melalui Google Maps

6 Maret 2021   22:38 Diperbarui: 28 Maret 2021   02:46 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: tekno.kompas.com

Benarkah segala aspek kebudayaan dalam kehidupan kita dipengaruhi oleh teknologi?

Pada realita masa kini, hidup di zaman peralihan menjadi suatu pengalaman yang menarik. Kehadiran arus globalisasi yang deras, selalu bisa kita rasakan setiap harinya.

Terlebih dengan adanya perkembangan teknologi yang membuat rasa kekaguman kita tidak pernah berhenti. Tidak heran apabila kehidupan masyarakat saat ini selalu didominasi dari yang namanya teknologi.

Keberadaan teknologi menjadi penyebab utama munculnya proses digitalisasi pada sebagian besar aspek kehidupan kita. Contoh sederhana yang kita alami sekarang adalah penggunaan aplikasi layanan.

Sebelum itu, coba kita kilas balik sejenak pada 10 tahun yang lalu. Apa yang anda butuhkan saat melakukan perjalanan ke daerah?

Pasti kita menggunakan peta sebagai panduan dalam menentukan arah. Akan tetapi, apakah peta cetak tersebut masih anda gunakan hingga saat ini?

Kita sadar bahwa ada peralihan yang terjadi, di mana peta cetak terkena proses digitalisasi dan berubah menjadi peta online.

Pernahkah anda menggunakan aplikasi Google Maps sebelumnya? Dalam rangka apa anda memilih aplikasi tersebut?

Sebagian besar dari kita menggunakan aplikasi tersebut sebagai penunjuk jalan. Tampilan peta yang detail dan akurat, sangat memudahkan manusia untuk menentukan arah tujuan.

Lantas, mengapa kita sangat yakin kalau Google Maps adalah aplikasi yang bisa dipercaya? Mengapa kita terus menggunakannya dalam setiap keperluan?

Apakah terdapat kebudayaan yang sedang dibentuk? Bagaimana cara kita memaknainya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun