Mohon tunggu...
Geraldo Horios
Geraldo Horios Mohon Tunggu... Lainnya - 没有人 v ホセ

menulis saat banyak pikiran

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengapa Perusahaan Asing Mulai Berwaspada di Indonesia?

25 April 2023   14:39 Diperbarui: 3 Mei 2023   09:54 4482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peningkatan daya beli masyarakat dan jumlah penduduk membuat Indonesia menjadi incaran perusahaan asing. Pada tahun 2020 terdapat 25.919 perusahaan asing yang ada di Indonesia. Setelah 3/4 abad (75 tahun), bumi pertiwi dapat berdiri di kaki sendiri.

Puluhan tahun lamanya perusahaan asing menikmati lahan segar. Pandemi menjadi titik balik perubahan tidak terduga yang menguatkan perusahaan lokal. Perusahaan asing dari berbagai sektor mulai merasakan penurunan profit dan pasar.

Lantas, apa alasan atas perusahaan asing yang mulai berwaspada di Indonesia?

1. Kemandirian Perusahaan Lokal

wardahbeauty.com
wardahbeauty.com
Sedikit demi sedikit perusahaan lokal di berbagai industri mulai mengambil pasar. Salah satunya adalah pasar kosmetik/skincare. Paragon dengan produknya Wardah, Emina, dan Kahf menjadi pesaing yang secara dominan melawan produk luar seperti Ponds dari Unilever dan Garnier dari L'oreal. Selain Paragon, berbagai perusahaan juga muncul seperti Scarlett dan MS Glow.

Sebelum industri kosmetik, perusahaan lokal di industri garmen dan alas kaki terlebih dahulu menunjukkan taring. Salah satunya adalah Erigo di garmen dan Brodo di alas kaki.

Perusahaan lokal di Indonesia memanfaatkan competitive advantage dan mandiri dalam rancangan produk. Mereka mulai fokus inovasi dan paling penting berani mengambil risiko, seperti Paragon yang mengeluarkan uang untuk riset produk. Scarlett Whitening sebagai brand baru juga berani muncul dengan berbagai lini produk.

2. Daya Saing Perusahaan Lokal

instagram/bro.do
instagram/bro.do
Penulis melihat daya saing produk lokal didorong oleh berbagai faktor seperti dorongan pemerintah, inovasi, kualitas, dan harga. Seperti alasan pertama (kemandirian), beberapa perusahaan lokal sudah berani mengeluarkan uang untuk inovasi.

Hasil Inovasi tersebut juga didukung oleh pemerintah (BUMN) melalui event-event seperti Asean Games dan ekspo. Faktor terpenting adalah produk lokal sudah fokus ke kualitas dan harga.

Kualitas dan harga biasanya berjalan beriringan (semakin bagus produk maka harga semakin mahal). Produk lokal mulai dapat menyesuaikan kondisi (memberikan produk berkualitas bagus dengan harga terjangkau) untuk masyarakat Indonesia yang dominan menengah ke bawah.

Hal ini tidak lepas dari competitive advantage seperti supplier dan rantai distribusi. Kondisi ini yang membuat harga produk lokal masih dalam harga yang diterima masyarakat. 

3. Preferensi dan Perilaku Konsumen

instagram/scarlett_whitening
instagram/scarlett_whitening
Jika dua alasan sebelumnya berasal dari perusahaan lokal sebagai pesaing langsung, alasan ketiga terletak di konsumen. Tidak dipungkiri kedua alasan di atas masih termasuk alasan yang dilema (perusahaan asing juga melakukan inovasi dan punya competitive advantage), tetapi kenapa perusahaan asing malah kewalahan? Konsumen sebagai pengguna akhir menjadi sumber jawabannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun