Perkembangan internet membuat digital marketing diprioritaskan di awal karena mencakup pasar yang lebih murah dan luas. Tidak sedikit lulusan sekarang yang mengambil kursus ini untuk mengambil pekerjaan sebagai marketer.
Sebaik-baiknya digital marketing, Word of mouth marketing (WOM) menjadi pilar terkuat atas diterimanya keberadaan produk di masyarakat. Semua produk yang beredar dan terkenal di masyarakat tidak terlepas dari peran WOM.
Word of mouth marketing, jika dibahasakan menjadi pemasaran dari mulut ke mulut merupakan pemasaran yang dilakukan oleh pelanggan secara langsung/tidak langsung terhadap produk terlihat dari dialog kesehariannya. Dialog sehari-hari ini menjadi kunci terkenalnya sebuah produk.
Cara Kerja WOM
Jika anak muda nongkrong di basecamp/cafe pasti tidak terlepas dari rokok dan internet. Nyebat sambil main game menjadi fenomena biasa di beberapa tempat. Bayangkan jika salah satu orang rokoknya habis atau ketinggalan. Pasti akan bertanya "rokokmu apa?". Begitu juga saat sinyal sedang buruk, "pake kartu apa?"
Pembaca pasti bisa membayangkan, ada 2 jenis jawaban pada pertanyaan di atas. Jawaban normal yang cuma menjawab sekedar merek dan ada jawaban yang berlebihan sambil membanggakan suatu produk.
"rokokku merek drujam" / "merek drujam, ini enak. Coba dululah, ga nyesaal. Aftertastenya beda."
"pake kartu ondisat" / "makanya pake kartu ondisat, lancar. Gimana kalau kalah lalala"
Terlepas bagaimana bentuk respon, tujuan WOM adalah merekomendasikan hingga produk itu digunakan.
Keberhasilan Pemasaran
Dari contoh dan jawaban di atas, ada 2 hal yang membuat suatu produk diterima di masyarakat .
1. Kualitas produk tersebut diakui
2. Kualitas biasa saja, tapi terkenal dan digunakan oleh banyak orang.
Banyak sekali produk skincare yang beredar di masyarakat, lalu bagaimana cara agar satu produk unggul dibanding lainnya? Pemasaran Word of Mouth aka rekomendasi.
Skincare dengan kualitas yang sama, pasti akan ada yang lebih populer dan direkomendasikan karena peran orang lain di dalamnya. Orang yang biasa beli skincare yang sama secara berulang pasti akan mengganti merek skincare jika ada rekomendasi dari orang lain.
Word of mouth marketing bekerja sebaik itu di masyarakat Indonesia yang cenderung mendengar perkataan orang lain. Dengan catatan, produk yang direkomendasikan memiliki kualitas yang baik.Â
Teknik ini juga sangat bagus buat perusahaan rintisan/startup. Rekomendasi dan respon pelanggan menjadi kunci success attraction. Catatan lain adalah word of mouth lebih efektif terhadap produk yang digunakan sehari-hari dan interaksi langsung di masyarakat.
Pengalaman Pribadi
Hal ini berlaku juga bagi penulis. Saat saya membuka finance consulting karena ada saja orang yang bertanya terkait keuangan. Satu hal yang saya pikirkan bagaimana cara menarik/memiliki client lain? Karena tentu saja finance consulting rata rata dilakukan oleh orang profesional dengan tim yang luar biasa dan lingkungan saya tidak sepenuhnya mendukung usaha ini karena disekitar mahasiswa/freshgraduate.
Saat saya membuka usaha ini juga langsung menyadari dari pengalaman membangun usaha lain bahwa digital marketing tidak akan cocok buat usaha ini. Sebagus apapun instagram, belum tentu ada client yang menggunakan jasa. Maka pembaruan model bisnis dan WOM menjadi jawabannya.Â
Penulis menargetkan freshgraduate yang ingin membuat perencanaan keuangan untuk menikah dan membeli rumah sebagai target dan tentu saja kepuasan client sebagai tujuan akhir agar client secara personal merekomendasikannya ke orang lain.
Rekomendasi ini menjadi incaran penulis agar masuk ke segment freshgraduate yang memiliki uang cukup. Kamu pasti tau apa yang akan terjadi selanjutnya, it works. Meskipun penulis masih menganggap pekerjaan ini sampingan tanpa melakukan pemasaran sedikitpun, client tetap ada saja berdatangan.
Sekali lagi penulis ungkap, Word of mouth marketing bekerja seefektif itu untuk suatu usaha. Baik usaha makanan & minuman, jasa, pertanian, asuransi, perbankan tidak lepas dari peran rekomendasi pengguna. Digital marketing hanya untuk membuat brand terkenal di awal, pilihan akhir hingga terjadi akuisisi ada di tangan konsumen loyal.
Semoga bermanfaat!
27 Juli 2022
Geraldo Horios
