Mohon tunggu...
Geraldo Horios
Geraldo Horios Mohon Tunggu... Lainnya - 没有人 v ホセ

menulis saat banyak pikiran

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bersama IndiHome, Liburan Sambil Belajar dan Kerja Jadi Tenang

5 Juli 2022   12:18 Diperbarui: 5 Juli 2022   12:19 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah membayangkan liburan tanpa adanya koneksi internet? Liburan/healing masuk ke gaya hidup anak muda sekarang. Daripada healing ke Bali yang mengeluarkan ongkos lebih, saya memilih healing di Kelapa Dua sekaligus belajar terkait budidaya dengan keramba jaring apung (KJA). Saya akan membagikan bagaimana liburan berbasis ekowisata di Kelapa Dua, Kepulauan Seribu menjadi tenang dengan IndiHome, Internetnya Indonesia.

Liburan ini termasuk liburan termurah yang pernah saya lakukan dan penuh pengalaman berharga. Ya, liburan ini hanya menghabiskan uang Rp600 ribu saja untuk 5 hari 4 malam. Bagaimana bisa? Di Pulau Kelapa Dua, tidak ada penginapan yang memang khusus untuk menyambut wisatawan jadi kamu harus berbaur dengan masyarakat dan tinggal di rumah warga atau mess. Mess ini memang disediakan untuk tamu institusi yang ingin belajar atau mengawasi budidaya perikanan di sana.

Kondisi dan Daya Tarik Pulau

Pulau Kelapa Dua tidak terlalu besar. Saya bisa berjalan dari ujung (barat) ke ujung (timur) pulau dengan waktu kurang dari 30 menit. Meskipun begitu, banyak yang dapat kamu nikmati di pulau ini terutama untuk kebutuhan konten. Di ujung (barat), kamu dapat menemukan berbagai makhluk hidup seperti bulu babi, spons laut, anggur laut, dan lainnya ketika pasang surut air laut. 

Spons Laut/Geraldo Horios
Spons Laut/Geraldo Horios

Bulu Babi/Geraldo Horios
Bulu Babi/Geraldo Horios

Penangkaran Penyu/Geraldo Horios
Penangkaran Penyu/Geraldo Horios

Di ujung pulau yang lainnya kamu akan menemukan penangkaran penyu dan fasilitas snorkeling. Penyu yang berada dipenangkaran adalah penyu hijau dan penyu sisik. Perlu diingat kamu tidak boleh menyentuh penyu loh. Untuk snorkeling sendiri, kamu harus hati-hati karena masih banyak bulu babi di sekitar pulau ini. Kamu pasti tidak mau menginjak bulu babi dan kakimu digebukin dong. Meskipun begitu, kamu perlu tau bahwa bulu babi bisa menjadi indikator bahwa laut masih dalam keadaaan lestari. 

Satu hal yang menarik di pulau adalah makanannya. Berbeda dengan Jabodetabek yang mayoritas diisi oleh ayam, di sini saya dapat menikmati beragam jenis ikan. Di pulau, perbandingan harga makanan menggunakan ikan kerapu atau ayam relatif sama yaitu sekitar Rp20-25 ribu.  Jika kamu pecinta seafood, tentu saja lebih memilih mengonsumsi ikan kerapu dibanding ayam. Selain itu, kamu dapat menyantap bulu babi dan kerang yang kamu tangkap sendiri loh. Ingat selama kamu menangkapnya tidak berlebihan dan ditemani warga. Selama disini, saya sendiri menikmati makanan tradisional saat ada hajatan dan kerapu goreng. Kapan lagi kamu bisa memakan kerapu secara rutin dan mengupload ke sosial media dengan #sarapan pagi, #makan siang dan seterusnya.

Makanan Tradisional/Geraldo Horios
Makanan Tradisional/Geraldo Horios

Kerapu Goreng/Geraldo Horios
Kerapu Goreng/Geraldo Horios

Budidaya Perikanan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun