Mohon tunggu...
Geraldo Horios
Geraldo Horios Mohon Tunggu... Lainnya - 没有人 v ホセ

menulis saat banyak pikiran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fenomena Gurita Bisnis Thailand Ekspansi ke Indonesia

3 Juni 2022   11:55 Diperbarui: 3 Juni 2022   12:19 1487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: shutterstock.com/Nott+Sutthipong

Sepanjang 5 tahun terakhir, Perusahaan Thailand dengan agresif ekspansi ke Indonesia. Kebanyakan aksi yang dilakukan perusahaan Negeri Gajah Putih tersebut melalui penanaman modal langsung atapun akuisisi saham perusahaan. Berikut akan dipaparkan beberapa aksi yang dilakukan oleh pebisnis Thailand. 

Juli 2018 menjadi langkah awal ekspansi gurita bisnis Thailand. Siam Cement Group (perusahaan semen terbesar dan tertua di Thailand) melalui anak usahanya SCG Retail Holding Company Limited mengakusisi 19,9 persen saham PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP). CSAP sendiri terkenal dengan merek retailnya "Mitra 10" yang fokus ke perdagangan bahan bangunan. Dengan pembelian tersebut SCG menguasasi 29 persen saham CSAP. 

Mei 2019,  Siam Cement Group untuk kedua kalinya mengakuisisi perusahaan Indonesia. Aksi kedua melalui anak usahanya SCG Packaging Public Company Limited membeli 55 persen saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW). FASW sendiri bergerak di bidang industri dan perdagangan kertas. Adapun SCG Packaging mengelontarkan uang sebesar Rp9.6 triliun dan menjadi pengendali utama FASW.  

Mei 2020, Bangkok Bank mengakuisisi 89,12% saham Bank Permata Tbk dari PT Astra Internasional Tbk dan Standard Chartered. Bangkok bank sendiri menggelontarkan uang sekitar Rp33,66 triliun untuk akuisisi ini. Akuisisi ini bertujuan untuk mengokohkan pijakan Bangkok Bank di dua perekonomian terbesar Asia Tenggara. 

Juli 2021, Thai Oil Public Company Limited melalui anak usahanya Top Investment Indonesia (TII) menguasai 15 persen saham PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk (TPIA).  TPIA merupakan pemain terbesar di industri pengolahan petrokimia di Indonesia sedangkan Thail Oil merupakan kilang refinery unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT). PTT sendiri merupakan badan usaha milik negara Thailand yang bergerak di sektor migas. 

September 2021, Siam Cement Group untuk ketiga kalinya ekspansi lagi ke Indonesia. Kali ini melalui anak usahanya SCG Chemicals Co Ltd yang menggenggam 30,57 persen saham PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk. Aksi ini dilakukan melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue. Adapun dana yang digelontarkan oleh SCG Chemicals  untuk membeli saham baru sebesar Rp4,37 triliun. 

Terbaru Juni 2022, Kasikornbank Public Company Limited (KBank) mengakuisisi 67,5% saham PT Bank Maspion Tbk. Diketahui KBank berencana menginvestasikan sebesar Rp3,19 triliun di Bank Maspion Tbk. Aksi ini merupakan bentuk akuisisi dan HMETD, dimana KBank akan mengakuisisi saham dari PT Maspion, PT Alim Investindo, Husin Investama, Maspion Investindo, dan 5 pemegang saham individual lainnya.

sumber foto: siam cement group
sumber foto: siam cement group

Aksi ekspansi ini termasuk langkah yang sangat bagus dilakukan perusahaan Thailand mengingat peluang pertumbuhan bisnis di Indonesia masih cukup besar. Diikuti dengan jumlah penduduk yang banyak, Thailand bukan satu-satunya negara yang terpikat akan peluang ini. 

Siam Cement Group menjadi salah satu konglomerat yang paling agresif dalam menempatkan posisi di Indonesia. Sektor yang dimasuki juga sektor yang tergolong dengan barrier menengah seperti retail bangunan, industri kertas, dan petrokimia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun