Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tanda Petik dan Tanda Petik Tunggal, Apa Bedanya?

22 Desember 2021   16:54 Diperbarui: 22 Desember 2021   18:10 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar tanda petik dan tanda petik tunggal dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), sumber: Shutterstock via Kompas

Dalam PUEBI sebagaimana diatur pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 0321/I/BS.00.00/2021 tanggal 28 Juli 2021, tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain. Simak lagi contoh petikan langsung yang telah dilengkapi berikut.

"Ibu pergi ke pasar ketika Bapak berteriak, 'Jangan lupa beli pete!', dan selepas mengambil payung," kata ibu malam tadi.

Bapak bertanya, "Apa kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"

Penggunaan lain dari tanda petik

Selain petikan langsung, hal-hal lain yang diapit oleh tanda petik: judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku, yang dipakai dalam kalimat.

Sajak "Perempuan Luka" yang diciptakannya sepuluh tahun lalu baru tenar sekarang.

Lagu favoritnya berjudul "Lelaki Jantan" terus saja dinyanyikan di mana-mana.

Orang-orang banyak mengantre untuk memperoleh tiket pada pemutaran perdana film "Malam Buta" di bioskop-bioskop sekitar.

Ibu sering menghujat pemain sinetron "Cinta Sepihak" dengan kata-kata kotor di depan televisi.

Artikel "Pembangunan Indonesia yang Berkelanjutan" yang baru dikirimnya kemarin lolos dari meja redaksi.

Tanda petik pun dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun