Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Belajar Menulis dari Komentar Kompasianer

15 November 2021   12:32 Diperbarui: 15 November 2021   12:53 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menulis usulan penghargaan baru dalam Kompasiana Awards kemarin. Saya suka dengan interaksi yang timbul. Dari sekian percakapan, ada tiga yang menarik perhatian saya. Kembali lagi seputar tulis-menulis.

Keterangan Pak Sri Hartono

Setuju.. Saya sudah mencoba minta tolong K-ners mengkritik tulisan saya termasuk tata bahasanya. Tetapi di K tampaknya banyak yang tidak enak hati untuk mengkritik karya orang lain padahal saya tidak akan tersinggung jika artikel saya dikritik habis habisan. Penulis yang konsisten memberi masukan adalah Pak Katedrarajawen. Saya masih belajar. Jika tak ada masukan susah buat saya untuk bertambah maju. Salam. Semoga sekeluarga sehat selalu.

Demikian keterangan Beliau. Saya membenarkan -- meskipun masih hipotesis -- bahwa sebagian orang tidak enak hati jika mengkritik tulisan orang. Barangkali alasannya:

sungkan dan menghargai hasil pemikiran yang dituliskan,

tidak kenal akhirnya segan mengoreksi, 

tidak tahu yang benar sehingga tidak punya dasar untuk membetulkan, dan 

tulisan dirinya terasa tidak lebih baik daripada tulisan yang hendak diberi masukan.

Saya apresiasi keterangan itu. Beliau jujur dan memberikan tempat seluas-luasnya kepada Kompasianer untuk mengoreksi. Saya pribadi setipe dengan Beliau. 

Tanggapan Bu Patter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun