Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Satu Usulan Penghargaan Baru dalam "Kompasiana Awards"

14 November 2021   08:21 Diperbarui: 15 November 2021   11:26 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penghargaan Kompasiana, sumber: Kompasiana

Kemarin, Sabtu, 13 November 2021, masa pengajuan kandidat penerima Kompasiana Awards selesai. Saya sudah mengajukan, tiap-tiap penghargaan, seorang calon. 

Selain dari segi mutu substansi, penulisan bahasa Indonesia menjadi dasar penilaian objektif saya. Saya jadi yakin mengajukan mereka karena persembahan apik telah dituliskan.

Saya pernah menulis bahwa saya orangnya paling sebal melihat salah tik. Itu mengganggu pemandangan. Kalau kebanyakan, mengurangi minat baca saya yang terbilang tinggi.

Ya, saya suka baca. Mendengar bacaan dibacakan pun sering. Meskipun saya sudah tahu maksud akan kata-kata yang salah tik, tetap saja, itu mengganggu.

Oleh sebab itu, saya selalu menyunting kembali tulisan-tulisan saya baik sebelum terbit maupun setelah beberapa saat tayang. Saya merasa perlu mendisiplinkan diri dan kemudian mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia melalui tulisan.

Bukan apa-apa. Tulisan saya tersiar di media sosial. Terbaca oleh sebagian masyarakat. Bisa jadi menjadi contoh atau bahan meniru oleh mereka. Bahaya, kalau salah-salah tik.

Selain itu, perkara kata baku atau tidak baku juga saya perhatikan. Semua ada di kamus, tinggal cek dan comot. Saya suka membiasakan penggunaan kata-kata baku, meskipun terdengar asing.

Memperlihatkan usaha Kompasianer menyajikan yang terbaik  

Penilaian objektif dengan melibatkan pengamatan akan penulisan bahasa Indonesia yang benar, telah saya sematkan sebagai salah satu dasar pemilihan kandidat.

Saya menilai bahwa Kompasianer serius saat menyajikan tulisan. Paragraf demi paragraf dicermati. Tanda baca dipilih yang tepat. Rangkaian kata demi kata dalam kalimat disusun sedemikian apik -- rapi dan teratur -- dengan pembabaran kata-kata baku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun