Seberapa baru dan unik konflik, seberapa sulit kiranya solusi untuk mengatasinya, seberapa kompleks orang yang terlibat, seberapa dalam emosi yang berkecamuk, menjadi daya tarik yang jitu jika dituliskan dalam abstrak.
Menjelaskan sebagian besar isi cerpen
Bisa jadi abstrak adalah salah satu bentuk kejujuran para pengarang kepada pembaca agar tidak kecewa menghabiskan waktu selanjutnya untuk meneruskan membaca.
Ketika gambaran besar cerita telah dijelaskan di abstrak, silakan pembaca bebas memilih. Jika tertarik, silakan lanjut. Jika tidak, silakan beralih. Pengarang berusaha terus terang tentang isi cerita lewat menampilkannya pada abstrak.
Abstrak kebanyakan mengandung kata-kata pilihan
Dari sekian banyak abstrak cerpen yang pernah saya baca, rata-rata kata-kata yang dituliskan tidak sembarangan alias pilihan. Kata-kata tertentu yang disusun semenarik mungkin berbentuk beberapa kalimat ringkas.
Kemahiran berbahasa pengarang tidak jarang tertampil di sini. Tidak sedikit yang menerapkan majas, terutama personifikasi, dengan menghidupkan benda mati guna memukau para pembaca.
Lantas, apakah abstrak harus ada? Apakah cerpen harus benar-benar disajikan seperti karya tulis ilmiah?
Sejauh literatur yang saya baca, abstrak cerpen bersifat opsional. Boleh ada, boleh tidak. Saya pribadi tidak tahu teks asli cerpen para pengarang yang dikirim ke redaktur Kompas.
Boleh jadi, ada yang tidak menggunakan abstrak, karena saya masih menemukan abstrak itu adalah pengulangan dari narasi di bagian tengah cerpen. Dengan kata lain, cuma dicomot dan tidak dengan sengaja dibuat berbeda.
Akhirnya, ada atau tidaknya abstrak, semua kembali ke pengarang. Pada intinya, pengarang sebaiknya terus berupaya menyajikan setiap bagian narasi cerpen sememikat mungkin -- entah abstrak entah lainnya -- guna mempersembahkan karangan terbaik dan menarik minat para pembaca.
...
Jakarta
4 Oktober 2021
Sang Babu Rakyat