Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Seberapa Penting Konsep dalam Menulis Cerpen?

19 September 2021   03:28 Diperbarui: 20 September 2021   00:48 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berapa banyak di antara Anda dalam menulis cerpen mengalir begitu saja? Mengutarakan apa yang ada di pikiran tanpa ada arah dan sesukanya. 

Berapa banyak pula di antara Anda yang harus punya konsep sebelum menulis cerpen? Membuat daftar kecil tentang gambaran besar cerpen.

Saya awalnya menganut cara pertama. Semakin ke sini, saya pakai yang kedua. Semakin terbiasa saya menggunakannya. Saya pasti punya catatan kecil seputar konsep cerpen yang hendak ditulis.

Barangkali bisa berbeda, konsep yang saya punya terdiri dari setidaknya tiga: konflik dan solusi, penokohan, dan pesan moral. 

Mungkin sesekali terkesan menggurui, mengapa cerpen harus ada pesan moralnya. Tetapi, memang begitulah sastra zaman dulu. Mengarahkan ke kebaikan. Apalagi sastra-sastra yang tertulis dalam kitab suci.

Izinkan saya membabarkan konsep saya.

Konflik dan solusi

Kendati ada cerpen yang tidak membahas konflik, sebagian besar membabarnya. Jika ingin dijelaskan, konflik bisa berarti sebuah masalah yang menimbulkan kerugian sehingga harus diselesaikan. 

Bermacam-macam konflik ada di kehidupan nyata, biasanya diangkat dalam kisah fiksi. Konflik yang sebatas imajinasi pun banyak, tergantung kemampuan mengarang si pengarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun