Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Bahasan Seputar Judul Cerpen

9 September 2021   23:35 Diperbarui: 10 September 2021   00:11 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis judul cerpen, sumber: Pixabay via beritagar.id

Di lain pihak, saya sudah membaca cerpen "Ziarah Arwah-arwah Bayi" karya Indra Tranggono, "Laki-laki yang Menusuk Bola Matanya" karya Yanusa Nugroho, "Wanita yang Ditelan Malam" karya Bre Redana, dan "Kang Sarpin Minta Dikebiri" karya Ahmad Tohari.

Cerpen
Cerpen "Ziarah Arwah-arwah Bayi" karya Indra Tranggono, ditulis 22 Oktober 2000 dan terpilih sebagai cerpen pilihan Kompas 2001, sumber: dokumentasi pribadi

Cerpen
Cerpen "Laki-laki yang Menusuk Bola Matanya" karya Yanusa Nugroho, terpilih sebagai cerpen pilihan Kompas tahun 2004, sumber: dokumentasi pribadi

Cerpen
Cerpen "Wanita yang Ditelan Malam" karya Bre Redana, ditulis Agustus 1999 dan terpilih sebagai cerpen pilihan Kompas 2000, sumber: dokumentasi pribadi

Cerpen
Cerpen "Kang Sarpin Minta Dikebiri" karya Ahmad Tohari, ditulis 11 Agustus 1996 dan terpilih sebagai cerpen pilihan Kompas 1997, sumber: dokumentasi pribadi

Mari kita bandingkan keempat judul itu dengan ketiga judul sebelumnya! Lebih memikat mana? Lebih aneh mana? Mana yang lebih memancing Anda untuk membaca isinya?

Keingintahuan kita kemungkinan besar lebih tergugah dengan bagaimana cara menziarahi arwah bayi, mengapa lelaki itu sampai menusuk bola mata sendiri, bisakah malam menghilangkan seorang wanita, dan kali-kali saja Kang Sarpin berbeda dengan pria kebanyakan (yang sangat menjaga kemaluan).

Lantas, apa poinnya?

Seperti sebagian tulisan lain, judul adalah salah satu poin utama yang menentukan ketertarikan pembaca. Ada beberapa pertimbangan yang dapat saya bagikan untuk membantu Anda jika bingung menentukan judul cerpen.

Sadari seberapa terkenal Anda

Seperti saya ulas di atas, jika kita bukan pengarang terkenal, yang sudah punya nama, banyak penggemar, bahkan ada media massa yang setia menjadikan kita sebagai kontributor utama, lebih baik jangan biasa-biasa mengagihkan judul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun