Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Tole Diterima Kerja

25 Agustus 2021   23:10 Diperbarui: 25 Agustus 2021   23:50 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah bordil, sumber: Imaginechina/Rex Features via medicaldaily.com

"Ya, kamu harus bersyukur. Sekarang cari kerja susah. Apalagi kamu cuma lulusan sekolah menengah. Di kota besar lagi. Bersyukur banget, Le. Ngomong-ngomong kamu kerja di mana?"

Tidak terdengar jawaban. Ibunya menunggu. Beberapa menit lewat.

"Le? Tole?"

Tole sedang berpikir. Bagaimana cara menceritakan dengan tepat ya? Apakah ibu akan marah ketika tahu saya bekerja di sini? Apakah ibu tidak jadi pikiran? Bisa saja ibu malu. Demikian beberapa pertanyaan yang terus berkutat di otak Tole, membuatnya tertahan sejenak menjawab pertanyaan ibu.

"Di... rumah... bordil, Bu," kata Tole pelan.

"Apa, Le? Kamu kok bisik-bisik ngomongnya? Yang kencang sedikit!"

Hmm.... Tole mendeham. Ia mengambil napas panjang, berharap tidak terjadi apa-apa. Semoga ibu bisa menerima.

"Di rumah bordil, Bu!" Tole mengeraskan suara.

Kali ini ibunya tidak menjawab. Terdengar dari telepon, suara batuk yang semakin sering.

"Ibu baik-baik saja di sana? Bu? Bu'e?"

Tole masih menunggu. Beberapa menit kemudian, terdengar tanggapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun