Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Lima Kiat Menulis Minim Potensi Sengketa

14 Agustus 2021   21:19 Diperbarui: 14 Agustus 2021   21:44 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis, sumber: Pixabay.com/Putu Elmira

Apakah sumber itu benar-benar dapat dipercaya? Apakah berita itu merupakan data dan fakta (bukan dugaan yang diolah)? Apakah itu diberitakan juga di berbagai sumber yang valid? Syukur-syukur langsung dari orang bersangkutan.

Ini menghindari tulisan kita berbau fitnah. Besar kemungkinan kita dituduh menyebarkan berita hoaks. Bisa pula dicap sebagai orang yang mengada-ada.

Tulis ilustrasi

Jika kita merasa gelisah setelah melihat perbuatan yang tersaksikan tidak benar, tidak masuk akal, bahkan merugikan, sudah tentu otak kita akan mengolah untuk membenarkan dan mencari solusi.

Kita mengoreksi perbuatan, bukan orang. Perbuatan yang salah itu pun terjadi pada beberapa orang lain. Oleh sebab itu, gunakan ilustrasi. Kemampuan menulis fiksi silakan dimanfaatkan. Bisa dengan pemeran pengganti, semisal "lelaki itu", "perempuan itu", atau nama samaran.

Bercerita lebih banyak pengalaman pribadi

Ini cara paling aman. Tidak membahas perilaku orang, tetapi lebih sering mengulas kehidupan pribadi. Banyak hal kecil seputar diri sendiri yang jika diamati lebih dalam, ada nilai pembelajaran kehidupan.

Tidak akan ada yang menuntut dan mempermasalahkan. Subjek tulisan hanya seputar saya, saya, dan saya. Kita bisa tidur tenang setelah menulis.

Gunakan kata sehalus mungkin

Dalam kamus, tersedia berbagai macam kata. Mulai dari yang baik hingga buruk. Yang menyenangkan sampai menyakitkan. Tentu, lebih banyak orang yang lebih suka membaca yang menyenangkan.

Sementara kata-kata menyakitkan, jika kita ingin sekali menuliskan, mungkin boleh diganti dan diperhalus. Semisal: kata "bodoh" dapat diganti dengan "tidak lebih pintar".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun