Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Serunya Persami, Kenangan Indah tentang Pramuka

13 Agustus 2021   22:49 Diperbarui: 13 Agustus 2021   23:16 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Persami, sumber: radartanggamus.co.id

Pagi-pagi sekali pukul lima, semua dibangunkan. Senam pagi dilangsungkan, dipimpin oleh seorang instruktur. Lantas, semua disilakan mandi dan sarapan.

Setelah perut kenyang, kami pun kembali berolahraga. Kali ini kami diajak jalan-jalan mengelilingi bukit, lewati kuburan, berjalan di tanah lapang yang panjang -- di mana tanah itu naik turun -- membuat banyak tenaga terserap. Matahari entah kenapa buru-buru sekali datang. Panasnya membikin cepat letih.

Kami melihat bagaimana di sekitar, pohon-pohon tumbuh subur. Sesekali, kami diajari memungut sampah-sampah yang bertebaran, memasukkan ke kantong kresek, dan membuang di tempat sampah.

Sampai pada suatu tempat, ketika semua sudah berkumpul, pengumuman dilakukan. Siapa yang mendapat juara yel-yel terbaik. Siapa juara umum dari lomba yang digelar. Akhirnya, acara ditutup oleh pembina dari pejabat sekolah.

Nilai yang saya petik

Selama sehari semalam itu, sungguh peristiwa berkesan bagi saya. Pengalaman pertama kali berkemah dengan berbagai kegiatan yang masih rahasia. 

Ketertarikan dan semangat mengikuti meniadakan ketakutan karena jauh dari orangtua. Ada kakak pembina dan teman-teman pula yang menemani.

Saya belajar bagaimana hidup harmoni dengan alam. Bagaimana menjaga kebersihan di sekitar. Bagaimana saling membantu dan kompak antaranggota regu. Bagaimana pula tetap menjaga kesehatan dengan beraktivitas aktif.

Ada gelak tawa di tengah kelelahan. Ada rasa haru dalam setiap kekompakan. Ada rasa saling memiliki dan memberikan kemampuan terbaik demi kemajuan regu. Beberapa teman pun menjadi sahabat seusai Persami.

Pramuka telah melatih diri saya untuk disiplin. Menjadi pribadi yang kuat, tangguh, hidup lestari dengan alam, dan bekerja sama serta saling membantu.

Selamat Hari Pramuka ke-60, 14 Agustus 2021.

Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan.



...

Jakarta

13 Agustus 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun