Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Sebelum Keluar Rumah, Cek Hal-hal Berikut!

9 Agustus 2021   17:51 Diperbarui: 9 Agustus 2021   20:38 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mematikan lampu sebelum keluar rumah, sumber: act-eco.net

Seorang lelaki masuk cepat ke sebuah kamar mandi. Perutnya sakit. Tidak berapa lama, ritualnya selesai. Ia bersih-bersih badan. Ia perhatikan ada sesuatu yang aneh.

Keran air di sebelahnya tidak mau berhenti. Sudah ia putar kencang, tetap air mengalir. Air itu bahkan tumpah dari bak, membanjiri lantai dengan deras, sampai terbuang-buang. Lelaki itu sedikit kesal.

Lantas, ia bertanya pada seorang penjaga. Tanpa merasa bersalah, penjaga itu bilang bahwa keran sudah diatur seperti itu agar air dalam bak selalu penuh. Tetapi, mengapa harus tumpah-tumpah?

Saya baru dari toilet umum. Ilustrasi di atas adalah kejadian nyatanya. Jika berwenang, pasti saya matikan itu keran. Saya langsung teringat betapa berharga air untuk kehidupan manusia.

Mengapa sebagian kita masih sering membuang seenaknya?

Sekilas saya teringat kakak saya nomor dua. Beliau paling rajin mengingatkan istrinya tentang cek segala sesuatu sebelum keluar rumah. Air salah satunya.

Apakah bak mandi sudah terisi penuh? Apakah keran telah diputar rapat sampai airnya tidak menetes? Apakah kabel listrik untuk mengisi air ke tandon sudah dicabut?

Boleh dibilang, kakak saya cermat terkait pengeluaran sehari-hari di rumah. Beliau mewarisi kebiasaan Mama saya yang lebih kepada menjaga agar tidak terjadi apa-apa dalam rumah.

Selain air, ada pula hal-hal lain yang diperhatikan teliti oleh mereka berdua.

Lampu kamar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun