Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Perlukah Atlet Belajar Manajemen Pengelolaan Hadiah?

4 Agustus 2021   17:15 Diperbarui: 4 Agustus 2021   18:21 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu raih emas bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. (Foto: REUTERS/Leonhard Foeger)

Kita tidak bisa menutup mata, kesejahteraan atlet tidak selamanya seperti itu. Momen-momen tertentu waktu kemenangan spesial di ajang internasional contohnya.

Taufik Hidayat sendiri, mantan pebulutangkis yang berprestasi mengungkapkan (dikutip dari id.theasianparent.com):

"Dari 100 orang atlet, 5 orang yang sukses dan kaya sudah bagus, lebih sulit dari kerja di kantor. Kalau di kantor di Gedung A jelek bisa pindah ke Gedung B. Dari bulutangkis bisa ke bola? Dari tunggal putra 10 orang, yang juara cuma 1, yang 9 ke mana? Jadi atlet gambling, prosesnya yang sulit,” jelasnya.

Ia pun tidak ingin anaknya menjadi seorang atlet sepertinya.

Taruhlah sekarang...

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu sedang dalam keadaan berada oleh sebab pemberian hadiah-hadiah itu. Para atlet lain yang mungkin mendapat hadiah pula atas kemenangannya pun begitu.

Tetapi, sebagaimana jerih lelah mereka meraih kemenangan, demikian pula sebaiknya jerih lelah mereka mengelola hadiah yang diberikan. 

Jika pandai mengatur keuangan dan menjadikan sebagian hadiah sebagai bisnis yang terus berulang menghasilkan sehingga mampu menyokong kebutuhan hidup sehari-hari, mereka akan mendapat "medali emas" lagi saat pensiun dan tua nanti. Kehidupan terjamin bahkan sampai anak cucu. 

Kita tidak bisa menampik, sulitnya mengendalikan diri untuk bersikap konsumtif atas harta yang dimiliki. Ada pula kejadian atlet yang jatuh miskin. Mereka juga pernah memenangkan kejuaraan.

Terlepas dari itu semua, banyak selamat saya ucapkan kepada Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. Kalian telah menjadi teladan dan patut mendapat apresiasi. Terima kasih banyak.

...

Jakarta

4 Agustus 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun