Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Beberapa Penyakit Menulis Saya yang Bila Terjadi, Saya Begitu Gemas

3 Agustus 2021   21:49 Diperbarui: 3 Agustus 2021   22:21 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gemas, sumber: shutterstock

Saya semakin ke sini semakin membatasi basa-basi. Seperti tanya kabar, menyapa lewat salam, sok perhatian, dan sebagainya. Dalam rangka menjalin keakraban dengan pembaca, sungguh baik. Tetapi, kebanyakan jadi ternilai omong kosong.

Cerita keluar dari topik

Saya sangat berhati-hati dengan ini. Saya selalu membatasi kerangka tulisan seputar jawaban dari apa, siapa, mengapa, bagaimana, kapan, dan di mana, atas satu masalah yang sedang dibahas.

Terkadang, saya pernah keluar topik. Malah, lebih banyak cerita dibanding masalah utama. Bukan membahas masalah lebih fokus, saya ternyata hanya bercerita di luar topik.

Jawab lengkap yang dapat disederhanakan

Ketika sekolah dasar, saya diajari guru untuk jawab lengkap waktu menjawab pertanyaan berbentuk uraian. Secara psikologis, saya suka ketika sudah ada kalimat tertulis meskipun jawaban masih samar. Apalagi ada guru yang memberi nilai bonus sebagai upah menulis.

Saya termasuk jengkel jika jawab lengkap tidak disederhanakan dalam tulisan saya. Kalimat yang telah diulas tidak perlu ditulis ulang hampir sama panjang.

Contoh:

Ayah makan bersama ibu di pasar. Setelah itu, ia membeli ikan dan pisang goreng. Mereka pulang sambil bergandengan tangan.

Versi jawab lengkap yang menjengkelkan saya:

Ayah makan bersama ibu di pasar. Setelah makan bersama ibu, ia membeli ikan dan pisang goreng. Ayah dan ibu pulang sambil bergandengan tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun