Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ini Manfaat Tersembunyi dari Permainan "Sedang Apa"

3 Agustus 2021   13:31 Diperbarui: 6 Agustus 2021   09:30 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak ceria saat bermain sedang apa| Sumber: ZouZou/Shutterstock

Memahami hukum DM

Hukum Diterangkan-Menerangkan (DM) pun, anak-anak kian besar gampang memahami. Menurut Wikipedia, istilah ini dicetuskan oleh Sutan Takdir Alisjahbana dalam bukunya berjudul "Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia" yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1936.

Hukum ini mengatur bahwa baik dalam kata majemuk maupun kalimat, segala sesuatu yang menerangkan selalu terletak di belakang yang diterangkan. Sebagai contoh kopi pahit. Kopi diterangkan oleh pahit. Bahwa kopi itu pahit rasanya.

Membiasakan berlogika

Permainan "sedang apa" juga membiasakan anak berlogika. Membuat susunan dua kata yang masuk akal. Aturannya memang begitu. Tidak boleh kata berikut yang disebutkan tidak nyambung dengan kata sebelumnya.

Semisal, ketika ditanyakan kopi apa, adalah salah susunan jika sahutannya adalah kopi daun. Orang sulit mengerti apa itu kopi daun. Beda cerita jika daun kopi. Daun tanaman kopi maksudnya.

Menguji kecepatan pikir

Sebagai keasyikan bermain, ada batas waktu yang diterapkan. Tiap-tiap pihak tidak boleh lama-lama berpikir. Maksimal ditentukan oleh guru sebagai wasit.

Kalau kelompok, tentu lebih cepat, karena banyak yang berpikir. Bila individu, mungkin bisa diperlama. Jika waktu habis dan tidak bisa menjawab, jelas sudah siapa yang kalah.

Beberapa nilai lebih lain

Permainan ini begitu bermanfaat, sangat menyenangkan, sekaligus begitu mudah disiapkan. Tidak ada modal sama sekali, semisal peralatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun