Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ini Manfaat Tersembunyi dari Permainan "Sedang Apa"

3 Agustus 2021   13:31 Diperbarui: 6 Agustus 2021   09:30 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak ceria saat bermain sedang apa| Sumber: ZouZou/Shutterstock

Sedang apa, sedang apa, sedang apa sekarang. Sekarang, sedang apa, sedang apa, sekarang.

Siapa dari Anda yang membaca kalimat di atas sambil melantunkan nadanya? Jika ada, terlihat, Anda generasi kapan. Wkakaka.... Sebetulnya, tidak tepat juga, karena permainan "sedang apa" masih laris antargenerasi.

Dahulu, waktu saya mengenakan seragam putih merah, permainan ini kerap dimainkan kala guru mengajar bahasa Indonesia. Selain itu, sering pula saat mengisi waktu luang atau sesi permainan pada kegiatan ekstrakurikuler sekolah, semisal pramuka.

Saya bersama teman dibagi jadi dua kelompok. Tiap-tiap kelompok -- diwakili ketuanya -- suit dan siapa menang, itulah yang menjawab pertama kali. Guru atau pembina ekstrakurikuler adalah penanya.

Saat itu saya berharap besar menang suit. Mengapa? 

Karena pemilihan kata pertama sangat menentukan. Bisa sekejap membuat kalah kelompok lain. Apalagi kalau kata itu sulit diterangkan.

Cara bermain

Permainan "sedang apa" merupakan sahut-menyahut antarpihak yang dimainkan dengan bernyanyi. Permainan ini selalu menghadirkan keseruan, karena dimainkan bersama.

Ada riuh rendah gelak tawa karena kegagalan menjawab. Ada kening yang berkerut sebab memikirkan kata tersulit yang tidak bisa dilanjutkan. Ada rasa senang, selalu mampu melanjutkan kata.

Permainan berakhir ketika ada pihak yang tidak bisa melanjutkan kata. Boleh jadi, kata yang dilontarkan tidak masuk akal dan tidak bisa dibaca sebagai satu kesatuan jika disambung dengan kata sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun