Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kebiasaan Sering Memberi Tip Sebaiknya Dipikir Ulang

26 Juli 2021   16:13 Diperbarui: 29 Juli 2021   21:52 2710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi uang tip. (sumber: SHUTTERSTOCK/nutcd32 via kompas.com)

Siaran pers MasterCard yang diterima di Jakarta, Kamis (17/4) menyebutkan, Indonesia bertengger di urutan kedelapan di antara 16 negara Asia-Pasifik yang menjadi sasaran survei.

Urutan pertama adalah konsumen Thailand (84% warga di sana biasa memberikan uang tip), kemudian Bangladesh (80%), India (78%), Filipina (73%), dan Hongkong (56%). Selanjutnya ada Australia (46%), Myanmar (42%), Indonesia (33%), Malaysia (31%), Vietnam dan Singapura masing-masing 20%.

Hal menarik yang tertangkap survei adalah rendahnya warga negara-negara di Asia Timur dalam memberikan tip, seperti Tiongkok (15%), Taiwan (12%), Korea Selatan (10%), dan Jepang (4%).

Secara rata-rata, sekitar 40% atau empat dari 10 konsumen terbiasa memberi uang tip setelah makan di restoran. Penelitian dilakukan antara Oktober dan November 2013 dengan 7.932 responden berumur 18-64 tahun.

Sebuah analogi

Ilustrasi memberi tip, sumber: Visualphotos
Ilustrasi memberi tip, sumber: Visualphotos

Saya pernah punya seorang atasan. Beliau jarang mengapresiasi jika tidak dalam keadaan luar biasa. Sekadar ucapan terima kasih, tidak sembarang beliau berikan.

Semisal, bawahannya mengerjakan hal yang menjadi tugasnya tepat waktu dan bagus hasil. Sebagian atasan boleh jadi memberi apresiasi berupa ucapan terima kasih. Bagi beliau, tidak perlu. Itu sudah tugas, melakukan sebaik-baiknya pekerjaan. 

Untuk apa memuji seseorang atas perilaku yang memang sudah seharusnya dilakukan?

Demikianlah perbandingan dengan kasus para penerima tip. Adakah pantas mereka menerima penghasilan di luar seharusnya yang diterima, dalam hal ini gaji perusahaan?

Besaran tip

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun