Dalam dunia kerja atau kuliah, sebagian kita kemungkinan besar menggunakan aplikasi Microsoft Office. Kebanyakan, tiga jenis darinya. Excel, Word, dan Powerpoint.
Excel untuk menghitung dan mengolah data. Word berguna menulis laporan dengan seluruh narasinya. Powerpoint mengambil peran sebagai penyaji bahan paparan untuk membantu seseorang menjelaskan sesuatu di depan hadirin.
Ketika bekerja, bawahan menggunakan powerpoint untuk menjelaskan gagasannya. Dari pihak atasan, untuk menerangkan arahan dan kebijakannya.
Saat kuliah, dosen menggambarkan apa yang hendak diajarkan lewat powerpoint. Sementara mahasiswa memakainya untuk mengerjakan tugas kuliah.
Ada penyaji di sana, yang kerjaannya berdiri, mengoperasikan laptop, sekaligus utamanya menjelaskan paparan. Ada hadirin yang menyimak dan berusaha memahami penjelasan.
Tentu, ada paparan yang seyogianya disajikan semenarik mungkin.Â
Memaknai powerpoint
Saya bukan pencipta aplikasi ini. Tidak pun paham semua fiturnya. Tetapi, dari segi nama, setidaknya saya mengerti bahwa aplikasi ini hadir untuk menyajikan poin-poin yang punya kekuatan.
Kekuatan bisa diartikan segala hal yang lebih penting dan lebih utama dibanding yang lain. Namanya juga poin, adalah lebih bagus jika ditampilkan seringkas, padat, dan jelas. Tugas penyaji adalah membabarkan secara verbal.
Saya pernah memberi penyuluhan dan sosialiasi ke klien lewat powerpoint. Berbagai peraturan terkait saya baca. Saya amati dan ambil poin pentingnya. Tentu, terlebih dahulu memahami keseluruhan penjelasan.