Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berkomentar dan Membalas Komentar adalah Cara Saya Mendoakan Kompasianer

9 Juli 2021   10:39 Diperbarui: 9 Juli 2021   10:40 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi doa, sumber: freepik.com

Kunjungan antarakun Kompasianer atau yang beken disebut blogwalking lazim saya lakukan sebelum dan sesudah menayangkan artikel. Saat tidak menulis pun, tidak terlewatkan.

Pada beberapa akun, saya begitu rindu membacanya. Kualitas tulisan tidak diragukan. Ada wawasan saya peroleh. Waktu menjadi tidak terbuang seusai membaca.

Sebagai ganti dan ucapan terima kasih karena telah memandaikan, saya kerap memberi nilai dan meninggalkan komentar. Kebanyakan apresiasi, ada sedikit pernah tentang koreksi. Pada akhir komentar, saya selalu membubuhkan pesan "sehat selalu dan salam".

Waktu membalas komentar pada akun saya, pun begitu. Tidak ada beda. Selain sebagai kesantunan bersilaturahmi daring, ada rasa tidak enak jika tidak membalas.

Orang sudah berkunjung ke rumah kita, sudah tentu kita sambut sebaik-baiknya. Saya senang, akun saya dikunjungi. Begitu pun sekiranya Kompasianer lain.

Terkesan template

Bagian akhir komentar saya mungkin terkesan template. Sesuatu yang diulang-ulang dan sekadar dituliskan. Namun, saya pakai perasaan menulis itu. Ceileh... Hahaha...

Benar. Saya tidak bohong. Itu adalah doa saya bagi Kompasianer. Saya begitu paham, kalimat itu menjadi idaman semua orang dari masa ke masa, terutama sekarang.

Banyak yang berusaha sehat dengan melakukan segala cara. Mengorbankan kepuasan pribadi dengan hanya berdiam di rumah rela dilakukan, semata-mata agar sehat dari Covid-19.

Itulah yang terus saya harapkan. Melihat para Kompasianer tetap menayangkan tulisan, pertanda kemungkinan besar kondisi tubuhnya baik-baik saja. Ada pikiran yang masih sehat. Ada rasa mendalam tertuliskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun