Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lima Akal Sehat Mengkritisi Berita Hoaks di Media Sosial

4 Juli 2021   01:10 Diperbarui: 4 Juli 2021   01:26 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berita hoaks, sumber: merdeka.com

Cari perbandingan secara daring

Berpikir lagi lebih komprehensif, cari artikel pembanding di mesin peramban secara daring. Biasanya, ada pula yang telah meneliti suatu berita hoaks dan menyatakan itu tidak benar.

Ini sangat menolong, seandainya kita tidak mampu menganalisis lebih dalam isi berita. Pendapat-pendapat para pakar dan pihak berwenang dan bersangkutan dari surat kabar tepercaya menjadi pisau bedah yang tajam untuk menguliti berita.

Lihat reaksi anggota grup

Yang terakhir, pastikan lihat dulu reaksi para anggota grup medsos. Apakah ada yang mengkritisi dan menanyakan seputar berita itu? Apakah ada yang meragukan kebenarannya?

Atau, malah ada yang sudah menyatakan itu tidak benar dengan membagikan informasi pembandingnya? Kita perlu pertimbangan berbagai pihak sebelum membagikan.

Berbagai dampak...

Ingat! Sekali klik bisa berpotensi maksimal baik atau terlalu fatal akibatnya. Seumpama yang disebarkan adalah berita benar, banyak orang tertolong.

Sebaliknya. Jika yang terbaca oleh orang-orang adalah berita tidak benar yang tidak jelas sumbernya, berjibun orang tersesat. Jika mereka aplikasikan cara sesuai keterangan berita, boleh jadi penderitaan-penderitaan berikutnya timbul.

Bukannya menyehatkan jiwa dan raga, malah menyakitkan jasmani dan rohani. Belum lagi status kita di pandangan orang. Sekali menyebar berita hoaks, kita akan dicap seperti pembuat berita hoaks.

Saya berpendapat, baik pembuat berita maupun penyebarnya adalah sama kesalahannya. Sama-sama menyesatkan orang. Ini yang perlu kita hindari. Jangan beri celah bagi pembuat berita hoaks untuk menyukseskan rencananya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun